Permintaan Pembiayaan Korporasi dan Penyaluran Kredit Baru Tumbuh Terbatas Sesuai Survei BI April 2023

350
Permintaan Pembiayaan Korporasi dan Penyaluran Kredit Baru April 2023
Bank Indonesia

(Vibiznews – Banking & Insurance) – Bank Indonesia merilis survei permintaan dan penawaran pembiayaan perbankan dimana permintaan pembiayaan korporasi pada April 2023 terindikasi tumbuh terbatas.

Hal tersebut tecermin dari Saldo Bersih Tertimbang (SBT) pembiayaan korporasi sebesar 19,8% lebih rendah dari SBT 24,0% pada Maret 2023. Perlambatan tersebut utamanya terjadi pada sektor Industri Pengolahan, sektor Pertanian dan sektor Jasa Pendidikan (Grafik1). Perlambatan yang terjadi merupakan dampak penurunan kegiatan operasional karena lemahnya permintaan domestik dan ekspor.(Grafik2).

Grafik 1 Perkembangan Pembiayaan Berdasarkan Lapangan Usaha
Sumber: Bank Indonesia

Mayoritas pembiayaan bersumber dari dana sendiri (66,2%) diikuti pembiayaan dari pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (8,5%) yang meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Sementara itu, permintaan pembiayaan yang bersumber dari perbankan dalam negeri terindikasi melambat.

Kebutuhan Pembiayaan Korporasi 3 bulan yang akan datang

Kebutuhan pembiayaan korporasi 3 bulan yang akan datang (Juli 2023) diprakirakan tetap tumbuh meski tidak setinggi pertumbuhan pada periode sebelumnya. Hal ini terindikasi dari SBT 29,0% yang lebih rendah dari SBT 30,0% pada bulan sebelumnya.

Responden menyatakan pemenuhan kebutuhan dana 3 bulan mendatang mayoritas masih dipenuhi oleh dana sendiri (73,4%). Diikuti oleh pemanfaatan fasilitas kelonggaran tarik (16,1%) yang meningkat dari bulan sebelumnya. Penambahan kredit baru ke perbankan dalam negeri (12,6%), dan pinjaman/utang dari perusahaan induk (9,6%) yang diprakirakan melambat dibandingkan periode sebelumnya.

Penyaluran Kredit Baru Pada April 2023

Penyaluran kredit baru oleh perbankan pada April 2023 juga terindikasi tumbuh terbatas. SBT penyaluran kredit baru pada April 2023 tercatat sebesar 68,9%, tumbuh positif meski tidak setinggi SBT pada bulan sebelumnya sebesar 94,6%. Faktor utama yang memengaruhi penyaluran kredit baru tersebut antara lain permintaan pembiayaan dari nasabah, prospek kondisi moneter dan ekonomi ke depan, serta tingkat persaingan usaha dari bank lain. Sementara itu, untuk keseluruhan triwulan II 2023, penawaran penyaluran kredit baru dari perbankan diprakirakan meningkat. Hal ini terindikasi dari nilai SBT perkiraan penyaluran kredit baru Mei 2023 sebesar 88,3%. Peningkatan penyaluran kredit baru pada Mei 2023 diprakirakan terjadi pada seluruh kategori bank.

Kebutuhan Pembiayaan Rumah Tangga

Di sisi rumah tangga, permintaan pembiayaan baru terindikasi melambat pada April 2023. Hal ini terindikasi dari responden rumah tangga yang melakukan penambahan pembiayaan/utang pada April 2023 sebesar 10,0%. Ini menurun dari 11,1% pada bulan sebelumnya.

Mayoritas rumah tangga mengajukan jenis pembiayaan berupa Kredit Multi Guna (46,2%) dan memilih bank umum sebagai sumber utama penambahan pembiayaan. Adapun sumber pembiayaan lainnya yang menjadi preferensi rumah tangga untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan antara lain koperasi dan leasing.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting