(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada awal jam perdagangan sesi AS, hari Senin, terdongkrak naik dan diperdagangkan di sekitar $72.00 per barel.
Kenaikan harga minyak mentah WTI disebabkan melemahnya dollar AS. Dolar AS berada di bawah tekanan turun karena mandeknya perundingan batas hutang AS.
Pasar masih terus menantikan pembicaraan perpanjangan batas hutang AS yang sebegitu jauh tidak memberikan hasil yang konkrit.
Treasury Secretary AS Janet Yellen terus mengingatkan bahwa awal Juni adalah batas waktu yang keras bagi Amerika Serikat. Pemerintah perlu menaikkan batas hutangnya agar supaya dapat menghindari negara dari gagal bayar atas sebagian dari kewajiban keuangannya.
Sebelumnya, harga minyak mentah WTI tertekan turun ke arah $71.00 karena ekspektasi meningkatnya produksi minyak mentah dan karena ketakutan akan melambatnya pertumbuhan ekonomi ke depannya yang akan menekan permintaan terhadap minyak mentah.
Ekspektasi meningkatnya produksi minyak mentah dikonfirmasi dengan munculnya laporan bulanan dari Energy Information Agency (EIA) yang mengatakan bahwa produksi minyak mentah AS naik 5.6% pada tahun 2022 dibandingkan dengan tahun 2021 dengan rata-rata 11.9 juta barel per hari.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $71.38 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $70.75 dan kemudian $69.96 . “Resistance” yang terdekat menunggu di $72.81 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $73.60 dan kemudian $74.23.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.


