(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada awal jam perdagangan sesi AS, hari Senin, tidak bergerak jauh dari harga awal di sekitar $72.99 per barel.
Harga minyak mentah WTI sempat naik 0.50%, menembus $73.00 di dekat $73.30 pada pertengahan jam perdagangan sesi Asia hari Senin, sebelum akhirnya turun kembali ke $72.99 pada jam perdagangan sesi AS.
Kenaikan harga minyak mentah WTI disebabkan tercapainya kesepakatan awal mengenai perpanjangan batas hutang AS.
Presiden AS Joe Biden dan Jubir House Republican Kevin McCarthy pada hari Minggu mengumumkan bahwa mereka telah mencapai kesepakatan mengenai perpanjangan batas hutang AS. Meskipun masih harus melewati Kongres, pemerintah AS yakin mereka akan bisa mendapatkan kesepakatan.
Kesepakatan ini akan mengijinkan pemerintah untuk melanjutkan meminjam uang meskipun mereka tidak menaikkan batas hutang namun menunda seluruhnya sampai tahun 2025. Kesepakatan ini mempertahankan belanja yang bukan untuk pertahanan tetap mendatar untuk tahun depan, dengan kenaikan 1% pada tahun 2025.
Sementara belanja untuk pertahanan akan naik sebesar 3% pada tahun ini. Akhirnya, Gedung Putih melaporkan bahwa belanja pemerintah akan dikurangi paling tidak sebesar $1 triliun.
Pasar saham menyambut baik berita ini dengan Wall Street berjangka mengalami kenaikan meskipun perdagangan terbatas ditengah liburan yang disebutkan di atas.
Aktifitas trading sepi di pasar keuangan pada hari Senin dengan pasar AS tetap tutup di hari liburan Memorial Day. Volatilitas terbatas memulai minggu perdagangan yang baru. Dolar AS berhasil mempertahankan kekuatannya belakangan ini meskipun berita – berita baik memicu dan menyebarkan optimisme.
Support & Resistance
Support” terdekat menunggu di $72.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $70.45 dan kemudian $69.08 . “Resistance” yang terdekat menunggu di $73.61 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $74.71 dan kemudian $75.74.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.
