(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS hari Selasa malam turun ke arah $80.00 per barel di sekitar $80.20 karena keprihatinan akan perekonomian di Cina.
Investor memulai minggu yang baru dengan melihat ke Cina dimana raksasa real-estate Country Garden Holdings mengalami kerugian sebesar $7.6 miliar pada paruh pertama tahun 2023 dan mengumumkan bahwa perusahaan akan menghentikan perdagangan 11 obligasi “onshore” mulai hari Senin.
Pada hari Senin, obligasi dan saham Country Garden Holdings Co jatuh setelah para pemegang obligasi gagal menerima pembayaran kupon atas surat berharga dua dolar pada waktu jatuh temponya sehingga membangkitkan keprihatinan bahwa perusahaan ini akan mengalami default yang lebih besar berikutnya.
Ditambah lagi, Moody memberikan peringatan akan potensi krisis yang terjadi atas Country Garden Holding Co bisa tumpah ke sektor properti di Cina dan pasar keuangan Cina, sehingga akan bisa menunda pemulihan di sektor property dan keuangan.
Sebagai negara pengimpor minyak mentah paling besar di dunia, melemahnya industri real-estate Cina, suatu ukuran penting dalam kesehatan ekonomi suatu negara, membebani harga minyak mentah WTI.
Selain itu, data inflasi Cina yang dirilis pada minggu lalu menyalakan keprihatinan mengenai kecepatan pemulihan ekonomi Cina setelah pandemi selesai. Consumer Price Index (CPI) Cina YoY jatuh 0.3% pada bulan Juli dari sebelumnya pada bulan Juni 0%. Angka ini memberikan indikasi bahwa Cina sedang mengalami deflasi. Hal ini menekan turun harga minyak mentah WTI dengan Cina merupakan konsumen terbesar minyak mentah di dunia.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $79.50 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $79.00 dan kemudian $78.50. “Resistance” yang terdekat menunggu di $81.00 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $82.61 dan kemudian $83.70.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido


