Rekomendasi Minyak 4 September 2023: Melanjutkan Kenaikan ke Atas $85.00

479

(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat malam melanjutkan kenaikannya ke $85.68 per barel.

Memulai minggu yang baru pada minggu lalu di $79.95, harga minyak mentah WTI mengakhiri minggu lalu dengan berhasil naik menembus $80.00 ke $85.68.

Kenaikan harga minyak mentah WTI disebabkan berbagai macam faktor baik dari segi supply maupun dari segi demand.

Laporan resmi dari AS mengatakan bahwa angka ekspor minyak mentah yang keluar dari Timur Tengah sedang turun dengan cepatnya. Kuwait ditambahkan ke dalam daftar negara – negara yang ekspornya jatuh, sampai ke level ke rendahan selama 6 tahun dari bagian Teluk Persia. Arab Saudi memangkas produksinya secara substansial menjadi tinggal hanya 5.5 juta barel per hari di bulan Agustus dari sebelumnya pada bulan Juli sebanyak 6.2 juta barel dan pada bulan Juni sebanyak 6.6 juta barel.

Ini membuat goncangan dari sisi supply, dimana partisipan pasar perlu mengeluarkan lebih banyak biaya untuk mencukupi keperluan minyak mentah mereka.

Selain itu, ketakutan akan menciutnya supply karena disebabkan badai Idalia di Amerika Serikat dan topan Saola di Cina, juga memberikan dorongan naik terhadap harga minyak mentah WTI.

Dari sisi demand, keluarnya laporan pekerjaan, Nonfarm Payrolls, AS menunjukkan bahwa ekonomi AS tidak akan menjadi mandek dengan segera hal ini mendorong naik harga minyak mentah karena berarti permintaan akan minyak mentah AS masih tetap tinggi.

Data employment AS bulan Agustus, Non-farm Payrolls,  menunjukkan penambahan kerja sebesar 187.000, mengatasi dari yang diperkirakan 177.000. Namun, kenaikan tingkat pengangguran ke 3.8% YoY, di atas daripada yang diperkirakan di 3.5% gagal mendorong naik dolar AS, bahkan sebaliknya membebani dolar AS turun yang pada gilirannya ikut mendukung harga minyak mentah naik.

Selain itu, langkah – langkah dari Cina untuk mempertahankan ekonomi dari penurunan kembali ke hari – hari di masa Covid, ikut mendukung kenaikan harga minyak mentah dengan harapan permintaan minyak mentah dari Cina tetap tinggi.

Sementara itu, keluarnya laporan dari Energy Information Administration (EIA) yang menandakan penurunan inventori minyak mentah AS terbesar dalam empat minggu setelah sebelumnya American Petroleum Institute (API) menandakan kejatuhan inventori minyak mentah AS terbesar sejak September 2016, masih terus mendukung kenaikan harga minyak mentah WTI.

Support & Resistance 

“Support” terdekat menunggu di $84.28 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $83.50 dan kemudian $82.60. “Resistance” yang terdekat menunggu di $86.13 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $87.11 dan kemudian $88.81.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido