Rekomendasi Emas 21 September 2023: Turun karena Menguatnya Dolar AS

497

(Vibiznews – Commodity) Harga emas pada jam perdagangan sesi Eropa hari Kamis turun diperdagangkan pada level terendah dalam tiga hari di sekitar $1,928 per troy ons.

Penurunan harga emas disebabkan karena menguatnya dolar AS yang tidak bisa dibendung dan naiknya yields obligasi pemerintah AS yang disebabkan karena sikap Federal Reserve AS yang hawkish.

Setelah mengalami kenaikan dalam dua hari dan sempat menyentuh ketinggian baru dalam tiga minggu di $1,947 per troy ons pada hari Rabu, harga emas tertekan turun setelah pengumuman hasil pertemuan FOMC the Fed.

Federal Reserve AS sebagaimana dengan yang telah diperkirakan sebelumnya, tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah namun memberikan indikasi bahwa satu kali lagi kenaikan tingkat bunga pantas dilakukan sebelum tahun ini berakhir.

Sebagai akibatnya yields treasury AS naik membumbung tinggi ke ketinggian beberapa tahun sehingga menggerakkan indeks dolar AS naik lebih tinggi.

Sebagaimana dengan yang telah diperkirakan sebelumnya, Federal Reserve AS tetap mempertahankan tingkat bunganya tidak berubah di 5.25 – 5.50% dengan keputusan aklamasi. Pernyataan yang dikeluarkan menunjukkan praktis tidak ada perubahan dibandingkan dengan pertemuan bulan Juli.

The Summary of Economic Projections menunjukkan bahwa kebanyakan anggota percaya kemungkinan akan ada kenaikan tingkat bunga lagi sebelum tahun ini berakhir. Untuk tahun depan, perkiraan menunjukkan bahwa ekspektasi penurunan tingkat bunga berkurang.

Hasil dari pertemuan FOMC the Fed dipandang sebagai hawkish. Yields obligasi AS melompat ke ketinggian beberapa tahun dan Wall Street berbalik turun. Kombinasi ini mendorong dolar AS naik secara luas sehingga menekan harga emas turun.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,911 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,900 dan kemudian $1,891.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,935 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,943 dan kemudian $1,953.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.