Rekomendasi Emas Mingguan 20 – 24 November 2023: Naik karena Melemahnya USD & Turunnya Yields AS

871

(Vibiznews – Commodity) Harga emas diperdagangkan dengan kecenderungan yang positip untuk hari kedua berturut-turut pada hari Jumat minggu lalu, juga menandakan kenaikan pada hari ke empat berturut-turut, diperdagangkan di $1,980 per troy ons, mendekati ketinggian dua minggu yang dicapai pada hari sebelumnya.

Kenaikan harga emas telah mulai terjadi dari sejak awal perdagangan sesi Asia hari Jumat minggu lalu. Kenaikan harga emas didorong oleh karena jatuhnya yields obligasi treasury AS. Yields obligasi treasury AS turun dengan benchmark 10 tahun berada di 4.44%.

Data – data ekonomi yang buruk yang keluar dari AS menyebabkan pasar telah memperhitungkan dalam harga berakhirnya siklus pengetatan dari Federal Reserve AS dan bahkan memperkirakan pemangkasan tingkat bunga pada pertengahan tahun 2024, yang membawa kepada turunnya yields obligasi treasury AS baru – baru ini.

Initial Claims mingguan AS naik sebesar 231.000, level tertinggi dalam hampir tiga bulan. Sementara itu klaim pengangguran naik ke level tertinggi sejak tahun 2012, naik 1.883.000 dari sebelumnya sebesar 1.865.000. Industrial Production AS jatuh 0.6% M0M pada bulan Oktober dari kenaikan 0.1% pada bulan sebelumnya, dan juga di bawah daripada yang diperkirakan pasar.

Sementara itu, laporan inflasi dari Consumer Price Index (CPI) AS yang keluar lebih dulu pada awal minggu lalu menunjukkan bahwa inflasi konsumen mendingin lebih cepat daripada yang diperkirakan dan Jobless Claims AS menunjukkan bahwa pasar tenaga kerja mendingin.

CPI umum pada bulan Oktober tidak berubah sementara tingkat inflasi tahunan membukukan kenaikan terkecil dalam dua tahun dan turun tajam ke 3.2% dari angka bulan September di 3.7%.

Selain itu, kejatuhan harga minyak mentah belakangan ini diperkirakan akan memberikan efek disinflasi, yang akan bisa membuat Federal Reserve AS (the Fed) semakin dekat dengan target inflasinya di 2% sehingga mengijinkan the Fed untuk melunakkan sikap hawkish-nya.

Hal ini memberikan tekanan jual terhadap dolar AS dengan indeks dolar AS turun 0.53% ke 103.685 dan terus menjadi faktor yang mendorong naik harga emas.

Terlepas dari data – data ekonomi AS, pembicaraan tingkat tinggi antara pemerintah AS dengan Cina juga menjadi faktor yang menguntungkan harga emas yang safe-haven.

Pada hari Rabu, Presiden AS Joe Biden dan Presiden Cina Xi Jinping sepakat untuk memulihkan interaksi militer ke militer dan bekerjasama dalam usahan mengendalikan produksi fentanyl. Meredanya ketegangan antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, AS dan Cina mengangkat naik harga emas.

Dengan sedikitnya data ekonomi yang keluar pada minggu ini, investor tidak mungkin mendapatkan gambaran yang solid mengenai kesehatan ekonomi AS. Selain itu, pasar juga akan tutup pada hari Kamis karena liburan Thanksgiving.

Harus ada faktor kunci lainnya selain tingkat bunga the Fed untuk menggerakkan harga emas pada minggu ini. Investor juga harus memperhatikan neraca dengan pasar keuangan global semakin bertambah prihatin dengan ukuran hutang dari AS.

Krisis hutang di AS akan bisa menjadi faktor kunci bagi pergerakan bullish emas.

Minggu ini, Departemen Treasury AS akan mengadakan lelang obligasi 20 tahun dan Treasury Inflation Protected Securities 10 tahun. Dua lelang ini diadakan karena lelang surat berharga 30 tahun pada dua minggu lalu hasilnya mengecewakan. Hutang luarnegeri AS menjadi kurang menarik dnegan terus bertambahnya hutang.

Pada awal minggu pada hari Senin, Gubernur Bank of England (BoE) Andrew Bailey akan berbicara di Henry Plumb memorial lecture. Namun, Bailey kemungkinan tidak menyentuh topik kebijakan moneter di dalam pidatonya.

Selanjutnya para trader akan memperhatikan Risalah pertemuan FOMC the Fed bulan November dan data Existing Home Sales AS pada hari Selasa.

Hari Rabu merupakan hari yang sibuk dengan AS merilis data Jobless Claims dan Durable Goods Orders. Dari Inggris akan keluar Autumn Statements Inggris dan ada dengar pendapat mengenai laporan kebijakan moneter Bank of England (BoE) yang akan bisa memberikan volatilitas terhadap Pounsterling.

Pada hari Thanksgiving hari Kamis, para trader Poundsterling akan memperhatikan laporan PMI jasa dan manufaktur dari Inggris. Sementara, PMI Jasa dan Manufaktur AS akan dikeluarkan oleh S&P Global pada hari Jumat.

Selain itu, pidato – pidato dari para pembuat kebijakan moneter di Federal Reserve AS akan diamati dengan seksama oleh partisipan pasar untuk mendapatkan petunjuk yang baru mengenai outlook tingkat bunga AS.

Dari Eropa pada minggu ini, data ekonomi papan atas baru akan keluar pada hari Kamis dimana akan dirilis perkiraan pendahuluan dari Purchasing Manager Indexes (PMIs) bulan November. Pada hari Jumat, Jerman akan mempublikasikan perkiraan kedua dari Gross Domestic Product (GDP) kuartal ketiga dan ECB akan merilis risalah pertemuan kebijakan moneternya.

Support & Resistance

“Support” terdekat menunggu di $1,970 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $1,955 dan kemudian $1,927.

“Resistance” terdekat menunggu di $1,990 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $2,000 dan kemudian $2,010.

Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting

Editor: Asido.