(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat, hari perdagangan terakhir minggu lalu, berhasil naik ke atas $72.00 diperdagangkan di sekitar $72.02 per barel, setelah sebelumnya sempat tertekan turun ke bawah $71.00 di sekitar $70.65 per barel.
Tekanan turun terhadap harga minyak mentah WTI disebabkan karena penurunan permintaan terhadap minyak mentah global lebih cepat daripada pengumuman tambahan pembatasan supply melalui pemangkasan produksi oleh Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) selama kuartal pertama tahun 2024. Para trader minyak mentah tetap skeptis bahwa OPEC akan bisa berhasil mengurangi produksi minyak mentah mengatasi turunnya permintaan terhadap minyak mentah.
OPEC saat ini belum bisa memaksa para negara anggotanya untuk mengurangi produksi secara sukarela dan juga tidak ada mekanisme dimana OPEC bisa menghukum negara anggota yang mengekspor melampaui kuota yang telah ditetapkan bagi negara tersebut.
Tekanan turun bertambah dengan dolar AS berhasil keluar dari tekanan turun dan berbalik naik. Indeks dolar AS naik 0.64% ke 102.225, setelah sebelumnya sempat jatuh lebih dari 2% pada hari Rabu.
Namun harga minyak mentah berhasil keluar dari tekanan turun dan naik pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat minggu lalu.
Kenaikan harga minyak mentah untuk hari yang ketiga berturut-turut masih ditopang oleh hasil dari pertemuan FOMC Federal Reserve AS (the Fed) dan pernyataan dari ketua the Fed Jerome Powell yang dovish.
The Fed telah memberikan konfirmasinya kepada pasar bahwa penurunan tingkat bunga sedang datang pada tahun 2024, hal yang diinginkan oleh pasar. Turunnya tingkat bunga ke depannya, bisa memberikan dorongan naik terhadap aktifitas dan sentimen ekonomi yang bisa memicu naiknya permintaan terhadap minyak mentah.
European Central Bank (ECB) mengejutkan pasar dengan tidak mau berjanji untuk menurunkan tingkat bunga dan bahkan mengatakan bahwa penurunan tingkat bunga samasekali bukan pilihan.
Dengan data ekonomi AS masih positip dan the Fed siap untuk menurunkan tingkat bunga pada tahun 2024, outlook ekonomi AS menjadi semakin cerah. Sementara, aktifitas ekonomi di zona Euro telah mandek selama beberapa bulan dan ECB masih tidak mau berjanji untuk menurunkan tingkat bunga pada tahun 2024.
Minggu ini dari Uni Eropa akan dipublikasikan iklim konsumen dan bisnis, angka inflasi dan consumer confidence. Dari Inggris akan muncul yaitu angka inflasi dan penjualan ritel. Dari Amerika Serikat akan dipublikasikan data perumahan, Gross Domestic Product (GDP), consumer confidence, dan consumer sentiment, bersamaan dengan durable goods orders, selain weekly initial jobless claims.
Pasar juga menantikan data inventori minyak mentah terbaru pada minggu ini dari American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu dan Energy Information Administration (EIA) pada hari Kamis.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $69.03 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $68.21 dan kemudian $67.41. “Resistance” yang terdekat menunggu di $71.46 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $72.29 dan kemudian $74.00.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.