(Vibiznews – Commodity) Harga minyak mentah berjangka benchmark Amerika, West Texas Intermediate (WTI) di bursa Nymex, pada jam perdagangan sesi AS hari Jumat, hari perdagangan terakhir minggu lalu, naik ke atas $80.00 di tutup di $80.60 per barel dengan berkurangnya supply.
Supplies minyak mentah AS turun lebih daripada yang diperkirakan pada minggu lalu sementara para tempat penyulingan menambah produksinya. American Petroleum Institute (API) melihat supply minyak mentah AS berkurang 5.5 juta barel untuk minggu yang berakhir pada tanggal 8 Maret dibandingkan dengan yang diperkirakan penambahan sebanyak 400.000 barel.
Sementara itu, the Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa stok minyak mentah AS turun sebanyak 1,5 juta barel pada periode waktu yang sama, jauh di bawah daripada yang diperkirakan pasar kenaikan sebesar 1.338.000 barel.
Harga minyak mentah WTI sempat naik ke ketinggian baru selama tiga bulan di $81.05 pada hari Kamis minggu lalu dengan para trader menyeimbangkan kembali outlook harga mereka setelah saham-saham minyak mentah AS jatuh lebih daripada yang diperkirakan pada minggu lalu dan dengan International Energy Agency (IEA) menaikkan outlook pertumbuhan permintaan minyak mentah mereka.
IEA sekarang memperkirakan permintaan minyak mentah global akan meningkat pada tahun 2024 sebanyak 1,3 juta barel per hari, meningkat sebanyak 110.000 barel per hari dari angka perkiraan pada waktu awalnya.
Menurut IEA, pertumbuhan permintaan minyak mentah yang lebih kuat berasal dari AS dan juga adanya ketidakpastian yang terus berlangsung mengenai serangan terhadap kapal oleh para pemberontak Houthi di Laut Merah sehingga meningkatkan permintaan untuk pengiriman minyak mentah melalui kapal dengan kapal-kapal muatan mengatur ulang rute di sekitar benua Afrika untuk menghubungkan pasar Asia dengaann Erop utk a sementara
EIA memperkirakan permintaan minyak mentah global pada tahun 2024 rata – rata sebanyak 103.2 juta barel per hari dan perkiraan pertumbuhan permintaan atas minyak mentah pada tahun 2025 meningkat sebanyak dan sekitar 50% dari sejak mereka memperkenalkan outlook mereka untuk pertama kalinya pada musim panas tahun lalu.
Meskipun ada kenaikan permintaan yang signifikan, IEA masih jauh di bawah dari perkiraan permintaan Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC), yang memperkirakan pertumbuhan minyak mentah global bertambah paling sedikit 2,2 juta barel per hari ke permintaan saat ini selama 2024.
Penurunan supplies minyak mentah AS lebih dari yang diperkirakan pada minggu lalu sementara penyulingan minyak mentah mulai menambah produksi. American Petroleum Institute (API) melaporkan penurunan sebesar 5.5 juta barel untuk minggu yang berakhir pada tanggal 8 Maret dibandingkan dengan yang diperkirakan kenaikan sebesar 400.000 barel, sementara stok minyak mentah Energy Information Administration (EIA) turun 1,5 juta untuk periode yang sama, jauh di bawah dari yang diperkirakan kenaikan sebesar 1.338.000 barel.
Pasar tetap menantikan data inventori minyak mentah terbaru pada minggu ini dari American Petroleum Institute (API) pada hari Rabu dan Energy Information Administration (EIA) pada hari Kamis.
Support & Resistance
“Support” terdekat menunggu di $77.87 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $76.52 dan kemudian $75.71. “Resistance” yang terdekat menunggu di $80.85 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke $81.65 dan kemudian $82.20.
Ricky Ferlianto/VBN/Head Research Vibiz Consulting
Editor: Asido.