Data Inflasi AS Menjadi Penggerak Pasar – Market Mover 15 May 2024

578

(Vibiznews – Market Mover) Pasar perdagangan investasi global pada pekan ini akan fokus mencermati data inflasi AS bulan April, dimana baik data inflasi konsumen maupun inflasi inti diindikasikan banyak menurun.

Menurut perkiraan ekonom, inflasi AS bulan April diperkirakan tumbuh sebesar 0,4% dari bulan sebelumnya, sama dengan pembacaan bulan Maret. Secara tahunan, inflasi AS April diperkirakan akan sedikit melambat menjadi 3,4% dari 3,5% di bulan Maret.

Sedangkan inflasi inti, tidak termasuk harga pangan dan energi, diperkirakan pada 0,3%, menurun dari bulan sebelumnya sebesar 0,4%, dan inflasi inti secara tahunan diindikasikan pada 3,6%, melambat dari 3,8% dari tahun sebelumnya.

Sebelumnya ketua The Fed Jerome Powell pada hari Selasa menegaskan lagi bahwa inflasi masih tinggi, di luar perkiraan akan turun, sehingga akan membuat The Fed mempertahankan kebijakan suku bunga untuk jangka waktu yang lama.

Beberapa pejabat The Fed juga akan memberikan pernyataan lagi sepanjang minggu ini, dan investor akan juga memperhatikan untuk mendapatkan petunjuk prospek kebijakan suku bunga The Fed.

Pada Rabu malam akan ada pernyataan dari Presiden Fed Kashkari dan Gubernur Fed Bowman.

Pada Kamis malam akan ada pernyataan dari pejabat Fed Barr, Harker, Mester dan Bostic.

Juga Jumat malam akan ada pernyataan dari pejabat Fed Waller.

Pasar memperkirakan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar -25bp sebesar 5% pada pertemuan FOMC pada 11-12 Juni dan 29% pada pertemuan berikutnya pada 30-31 Juli.

Bagaimanakah pengaruh inflasi AS bagi pasar perdagangan investasi global?

Dari pasar Forex, dolar AS bergerak turun terendah satu bulan terhadap Euro, seiring pelemahan imbal hasil Treasury AS menjelang rilis data inflasi AS. Jika data inflasi terealisir turun, akan menekan dolar AS.

Dari pasar Index, bursa Wall Street ditutup naik terpicu pelemahan imbal hasil Treasury AS karena pernyataan ketua The Fed yang menyatakan kemungkinan besar tidak akan menaikkan suku bunga. Sedangkan bursa Asia berakhir mixed, dan bursa Eropa juga bergerak mixed menantikan data inflasi AS. Jika data inflasi AS bulan April terealisir turun, akan menguatkan bursa saham global.

Dari pasar Komoditas, harga emas bergerak naik dengan melemahnya dolar AS. Sementara itu harga minyak naik terdukung penurunan pasokan minyak mentah mingguan AS. Jika inflasi AS terealisir turun, akan menekan dolar AS dan menguatkan harga emas dan minyak.