Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi Pada Mei 2024

260
Uang Beredar Tumbuh Lebih Tinggi Mei 2024
Sumber: Bank Indonesia

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Perekonomian Indonesia tetap tumbuh stabil hal ini dapat dilihat dari likuiditas perekonomian yang baik atau uang beredar Mei 2024

Likuiditas perekonomian atau uang beredar dalam arti luas (M2) pada Mei 2024 tumbuh lebih tinggi.

Posisi M2 pada Mei 2024 tercatat sebesar Rp8.965,9 triliun atau tumbuh sebesar 7,6% (yoy). Angka ini lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya sebesar 6,9% (yoy).

Perkembangan tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3% (yoy) dan uang kuasi sebesar 8,8% (yoy).

Faktor-faktor yang memengaruhi uang beredar

Berdasarkan faktor yang memengaruhinya, perkembangan M2 pada Mei 2024 terutama dipengaruhi oleh perkembangan penyaluran kredit dan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.

Penyaluran kredit[1] pada Mei 2024 tumbuh sebesar 11,4 % (yoy), setelah tumbuh sebesar 12,3% (yoy) pada bulan sebelumnya.

[1] Kredit yang diberikan hanya dalam bentuk Pinjaman (Loans), dan tidak termasuk instrumen keuangan yang dipersamakan dengan pinjaman, seperti surat berharga (Debt Securities), tagihan akseptasi (Banker’s Acceptances), dan Tagihan Repo.

Selain itu, kredit yang diberikan tidak termasuk kredit yang diberikan oleh kantor Bank Umum yang berkedudukan di Luar Negeri, dan kredit yang disalurkan kepada Pemerintah Pusat dan Bukan Penduduk.

Aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 0,6% (yoy), lebih baik dibandingkan bulan sebelumnya yang terkontraksi sebesar 1,1% (yoy).

Sementara itu, tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat tumbuh sebesar 22,7% (yoy), setelah tumbuh sebesar 25,8% (yoy) pada April 2024.

Perkembangan Dana Pihak Ketiga (DPK)

Perkembangan DPK pada Mei 2024 tercatat Rp 8.427,8 triliun atau tumbuh sebesar 8,5% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya 8,1% (yoy) (Tabel 3).

Tabel 3 Penghimpunan DPK Berdasarkan Value Mei 2024
Sumber: Bank Indonesia

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh pertumbuhan DPK Korporasi (20,2%,yoy) dan Perorangan (1,9%, yoy)(Tabel 4).

Tabel 4 Penghimpunan DPK Berdsarkan Gol Mei 2024
Sumber: Bank Indonesia

Pada Mei 2024, giro tumbuh 14,7%(yoy), setelah bulan sebelumnya tumbuh 11,2% (yoy). Di sisi lain, tabungan tumbuh sebesar 4,9 % (yoy), setelah tumbuh 4,7% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, simpanan berjangka tumbuh 6.9% (yoy), setelah pada April 2024 tumbuh 8,7% (yoy).

Perkembangan Kredit

Kredit yang disalurkan oleh perbankan pada Mei 2024 tetap tumbuh tinggi. Penyaluran kredit pada Mei 2024 tercatat sebesar Rp 7.311,7 triliun, atau tumbuh 11,4% (yoy), setelah pada bulan sebelumnya, tumbuh sebesar 12,3% (yoy).

Perkembangan tersebut khususnya didorong oleh pertumbuhan penyaluran kredit pada debitur korporasi (15,9%, yoy) dan kredit perorangan (6,5%, yoy) (Tabel 5)

Tabel 5 Perkembangan Kredit Mei 2024
Sumber: Bank Indonesia

Berdasarkan jenis penggunaan, perkembangan penyaluran kredit pada Mei 2024, disebabkan oleh perkembangan Kredit Modal Kerja, Kredit Investasi dan Kredit Konsumsi (Grafik 4)

Grafik 4 Pertumbuhan Kredit Mei 2024
Sumber: Bank Indonesia

Kredit Modal Kerja (KMK) pada Mei 2024 tumbuh 10,8% (yoy), setelah tumbuh sebesar 12,4% (yoy) pada bulan sebelumnya.

Perkembangan KMK bersumber dari sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran, serta sektor Keuangan, Real Estat dan Jasa Perusahaan. (Tabel 6).

Tabel 6 Perkembangan Kredit Berdasarkan Jenis Penggunaan Mei 2024
Sumber: Bank Indonesia

Kredit Investasi (KI) pada Mei 2024 tumbuh 13,8% (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 14,6% (yoy). Terutama bersumber dari Sektor Industri Pengolahan dan sejenisnya , serta sektor Listrik, Gas dan Air Bersih.

Sementara itu, Kredit Konsumsi (KK) tumbuh 10,1% (yoy) pada Mei 2024, relatif stabil dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya. Terutama berasal dari Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Multi Guna.

Penyaluran Kredit Properti tumbuh sebesar 8,8% (yoy), lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan bulan sebelumnya. Terutama berasal dari Kredit KPR dan KPA yang tumbuh sebesar 14,3 % (yoy) serta Kredit Real Estate pada Mei 2024 tumbuh sebesar 10,1% (yoy).

Penyaluran Kredit kepada UMKM pada Mei 2024 tumbuh sebesar 7,3% (yoy), setelah tumbuh 8,1% pada bulan sebelumnya.

Pertumbuhan penyaluran kredit UMKM terutama pada skala mikro (11,6% yoy).

Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit UMKM pada Mei 2024 dipengaruhi oleh Kredit Investasi (19,0% yoy) dan Kredit Modal Kerja (3,6% yoy).

Analis Vibiz Research Center melihat bahwa uang beredar tumbuh lebih tinggi pada Mei 2024, dari bulan sebelumnya.

Terlihat dari pertumbuhan DPK yang relatif lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya dan pertumbuhan kredit yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Berdasarkan data Bank Indonesia, pada Mei 2024, kredit tumbuh tinggi sebesar 12,15% (yoy) didorong oleh pertumbuhan kredit di sebagian besar sektor ekonomi, terutama Perdagangan, Industri, dan Jasa Dunia Usaha.

Dari sisi penawaran, minat penyaluran kredit terjaga, didukung oleh peningkatan DPK menjadi sebesar 8,63% (yoy). Dan berlanjutnya strategi realokasi alat likuid ke kredit oleh perbankan serta dukungan likuiditas.

Hal ini seiring dengan penerapan Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) oleh Bank Indonesia.

Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit dipengaruhi oleh kinerja korporasi dan rumah tangga yang baik.

Pertumbuhan penjualan dan belanja modal korporasi tetap positif sehingga mendorong kebutuhan pembiayaan modal kerja dan investasi.

Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit ditopang oleh kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi, yang masing-masing tumbuh sebesar 14,80% (yoy), 11,59% (yoy), dan 10,47% (yoy) pada Mei 2024.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting