Pasar Keuangan Lanjutkan Rally, Mencermati Profit Taking — Domestic Market Outlook, 8-12 July 2024

57
Vibizmedia Picture

(Vibiznews – Editor’s Note) – Pasar investasi domestik pada minggu lalu diwarnai dengan sejumlah isyu, di antaranya:

  • Pasar keuangan di minggu lewat ini serempak kembali rally, dengan IHSG bertengger di 5 minggu tertingginya.
  • BI melaporkan cadangan devisa Juni yang meningkat, serta berlanjutnya capital inflow yang deras sekitar Rp8,3 triliun seminggu lewat.
  • Dari eksternal, pasar ditopang oleh sentimen global bahwa the Fed akan mulai memangkas suku bunganya di tahun ini.
  • Data ekonomi yang diperhatikan pasar pekan mendatang adalah rilis penjualan retail pada hari Selasa serta keyakinan konsumen pada Rabu mendatang.

Minggu berikutnya, isyu prospek ekonomi dalam dan luar negeri, akan kembali mewarnai pergerakan pasar. Seperti apa dinamika pasar hari-hari ini? Berikut detail dari Vibiznews Domestic Market Review and Outlook 8-12 July 2024.

===

Minggu yang baru lewat IHSG di pasar modal Indonesia terpantau berakhir menguat signifikan di minggu ketiganya, bertengger di 5 minggu tertingginya, dipimpin kenaikan saham big cap perbankan. Sementara itu, bursa kawasan Asia pada umumnya mixed bias menguat. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 2,67%, atau 183,599 poin, ke level 7.063,577. Untuk minggu berikutnya (8-12 Juli 2024), IHSG kemungkinan akan diincar profit taking pendek setelah rally 3 minggu di overbought area-nya, dengan mencermati sentimen bursa regional sepekan depan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance di level 7.282 dan 7.308. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 7.099, dan bila tembus ke level 6.915.

Mata uang rupiah terhadap dollar AS pekan berlalu lanjutkan rally di pekan keduanya ke level 3 minggu tertingginya, dipicu oleh data cadangan devisa RI yang meningkat, serta dari eksternal adalah estimasi pasar bahwa the Fed akan mulai memangkas suku bunganya di tahun ini, sehingga rupiah secara mingguannya berakhir menguat 0,30% atau 49 poin ke level Rp 16.285. Sementara, dollar global bearish ke 3 minggu terendahnya. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan lebih konsolidatif dan terkoreksi, atau kemungkinan rupiah lanjutkan bias penguatan bertahapnya, dalam range antara resistance di level Rp16.422 dan Rp16.490, sementara support di level Rp16.260 dan Rp16.190.

Harga obligasi rupiah Pemerintah Indonesia jangka panjang 10 tahun terpantau turun secara mingguannya, terlihat dari pergerakan naik yield obligasi dan berakhir ke 7,147% pada akhir pekan. Ini terjadi di tengah aksi beli kuat investor asing di SBN. Sementara yields US Treasury terpantau menurun.

===

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada Juni 2024 tetap terjaga dalam sasaran 2,5±1%. Berdasarkan data BPS, inflasi IHK Juni 2024 tercatat deflasi sebesar 0,08% (mtm), sehingga secara tahunan menurun menjadi 2,51% (yoy) dari realisasi bulan sebelumnya sebesar 2,84% (yoy).

Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juni 2024 tercatat sebesar 140,2 miliar dolar AS, meningkat dibandingkan dengan posisi pada akhir Mei 2024 sebesar 139,0 miliar dolar AS.

Kenaikan posisi cadangan devisa tersebut dipengaruhi oleh penerimaan pajak dan jasa serta penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, di tengah kebutuhan stabilisasi nilai tukar Rupiah sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global.

Berdasarkan data transaksi 1 – 4 Juli 2024, nonresiden tercatat beli neto Rp8,34 triliun terdiri dari beli neto Rp2,08 triliun di pasar saham, beli neto Rp8,15 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), serta jual neto Rp1,89 triliun di pasar SBN.

===

 

Banyak pelaku pasar pada minggu-minggu ini agak ragu karena kondisi pasar yang sepertinya sedang kurang jelas. Fluktuatif, variatif, mungkin juga terkesan ragu dengan tren yang terlihat. Ada sebagian investor pun bereaksi secara sepertinya over-reactive. Apapun itu, tidak mudah bereaksi bahkan secara logis pun pada saat pasar sedang gonjang-ganjing. Ini, antara lain, menunjukkan kuatnya fenomena psikologis dalam pasar, baik dalam individu per investor maupun di level pasar secara universal yang bisa disebut sebagai “psikologi pasar”. Bagaimanapun, tidak mudah untuk mengikuti, memahami, apalagi memanfaatkan gejolak pasar yang naik turun.

Jangan kuatir, Vibiznews.com adalah ahlinya untuk membantu menganalisis pasar bagi Anda dan memetik keuntungan dari dinamikanya. Mungkin Anda telah membuktikannya juga sebelum ini. Terima kasih telah bersama kami, ketahuilah kami ada demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting