(Vibiznews –Commodity) – Harga karet Jepang turun pada hari Rabu, karena permintaan kendaraan berkurang di Cina , kekhawatiran terjadinya perang dagang meningkat. Turunnya produksi karet di Thailand membuat penurunan terbatasi.
Harga karet Juli di The Osaka Exchange (OSE) turun 0.6 yen atau 0.16% menjadi 368.1 yen ($2.40) per kg.
Harga karet Mei di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 340 yuan atau 1.94% menjadi 17,825 yuan ($2,438.81) per MT.
Harga karet butadiene Februari di SHFE tetap di 14,730 yuan ($2,015.35 ) per MT.
Penjualan mobil di Cina di bulan Januari turun 12% dari tahun lalu, penurunan terbesar selama setahun karena kendaraan bermotor menghadapi persaingan yang ketat.
Penjualan mobil mempengaruhi kecepatan produksi di pabrik yang membuat permintaan karet sebagai bahan untuk ban berkurang.
Presiden Trump mengeluarkan tarif reciprocal pada hari Rabu sehingga mengenakan tarif impor barang ke AS untuk semua negara. Kekhawatiran akan terjadinya perang dagang global semakin meningkat.
Di saat permintaan karet masih naik di daerah produksi karet di Asia Tenggara sedang mengalami periode pertengahan panen. Persediaan karet alam global sedang mengalami transisi musim di saat produksi berhenti. Produksi karet pada saat ini sedang dalam periode produksi yang rendah antara bulan Februari ke bulan Mei, setelah itu produksi meningkat sampai bulan September.
Dolar AS menguat 0.7% menjadi 153.56 yen pada hari Rabu. Menguatnya dolar membuat harga karet yang dalam yen menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang diluar dolar AS.
Analisa Tehnikal untuk karet
Suppport pertama di 357 yen kemudian ke 342 yen
Resistant pertama di 391 yen kemudian ke 412 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



