(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang naik pada hari Kamis karena cuaca buruk di negara produsen Thailand, membuat kekhawatiran produksi menurun. Permintaan Cina meningkat kembali . Kenaikan terbatas karena menguatnya yen.
Harga karet Juli di the Osaka Exchange (OSE) naik 5.7 yen atau 1.54% menjadi 375 yen ($2.5) per kg.
Harga karet Mei di The Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 185 yuan atau 1.04% menjadi 17,950 yuan ($2,468.78) per MT.
Harga karet butadiene Februari di SHFE naik 65 yuan atau 0.47 % menjadi 13,945 yuan ($1,917.95) per ton.
Harga karet Maret di Singapore Exchange SICOM naik 0.8% menjadi 205.5 sen US
Menurut ramalan dari Thailand Meteorogical Agency di daerah Selatan akan terjadi hujan deras dari 22 – 26 Februari, sehingga petani harus menyiapkan kemungkinan kerusakan pada pohon karet.
Persediaan bahan baku makin sedikit dan harga getah karet menguat, sehingga harga karet membaik.
Di Cina pabrik ban mulai memproduksi karet kembali dan produksinya meningkat secara bertahap setelah mencapai titik terendah musiman sebelum Liburan Tahun Baru Imlek.
Pada hari Rabu Presiden AS mengatakan akan membuat perjanjian dagang baru dengan Cina mungkin terjadi, Presiden AS mengharapkan ada pertemuan dengan Presiden Cina dalam kunjungannya ke AS. Pertemuan antara kedua Presiden sangat penting untuk meredakan ketegangan perdagangan ke dua negara.
Presiden Cina melakukan meeting pada hari Senin dengan pemimpin perusahaan di sektor tehnologi Cina, pembicaraannya , bagaimana sektor swasta menghadapi ketegangan perdagangan dengan Amerika Serikat dan melambatnya pertumbuhan ekonomi domestik.
Yen menguat pada hari Kamis ke kurs tertinggi 2 bulan pada 150.15 yen per dolar. Menguatnya yen membuat harga komoditas Jepang menjadi lebih mahal apabila dibeli dengan kurs lain di luar yen.
Analisa Tehnikal untuk karet
Suppport pertama di 367 yen kemudian ke 360 yen
Resistant pertama di 379 yen kemudian ke 382 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting