(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang alami tekanan aksi ambil untung jelang penutupan perdagangan hari Rabu (19/3/2025) setelah awal sesi mendapat keuntungan dari Wall Street.
Indeks harian Nikkei dan Topix retreat dari posisi tertinggi dalam 2 pekan lebih merespon kebijakan moneter bank sentral Jepang terbaru yang tidak mengubah suku bunganya. Awal sesi Nikkei sempat melanjutkan penguatan sebelumnya imbas lonjakan saham di Wall Street.
Lihat: Bank Sentral Jepang Pertahankan Suku Bunga Karena Ketidakpastian Ekonomi
BOJ juga menegaskan kembali ekspektasi untuk pertumbuhan ekonomi di atas potensi, bank sentral juga mengakui tanda-tanda pelemahan.
Dari laporan ekonomi, survei bulanan Reuters Tankan menunjukkan bahwa sentimen di antara produsen Jepang berubah negatif pada bulan Maret karena kekhawatiran atas kebijakan perdagangan AS dan melambatnya aktivitas ekonomi di Tiongkok.
Sementara itu, neraca perdagangan Jepang berbalik surplus pada bulan Februari, didukung oleh ekspor yang kuat.
Indeks harian Nikkei ditutup turun 0,25% pada level 37.752, namun untuk indeks Topix menguat 0,45% menjadi 2.795,96.
Untuk indeks Nikkei berjangka kontrak bulan Juni 2025 turun 0,52% pada posisi 37500.
Saham-saham kapital besar yang menekan Nikkei seperti Fujikura (-5,3%), Disco Corp (-5,2%), dan Advantest (-4,8%).