(Vibiznews – Commodity) Harga tembaga turun pada penutupan pasar hari Selasa setelah 3 hari berturut-turut naik karena ketidak pastian tarif dari Presiden AS dan dampaknya dari pertumbuhan ekonomi global.
Harga tembaga tiga bulan di London Metal Exchange (LME) turun 0.5% menjadi $9,145 per MT . Pada sesi sebelumnya harga tembaga sempat naik ke tertinggi sejak 4 April.
Pasar sedang mengalami ketegangan dari berita-berita utama saat ini. AS menghapuskan tarif impor Cina untuk smartphones dan alat elektronik pada hari Senin juga untuk otomotif.
Pasar meragukan gertakan dari Presiden AS kemungkinan tidak akan melaksanakan tarif sepenuhnya yang memberikan dampak negatif pada jangka pendek.
Pelaksanaan tarif pada aluminium dan baja sudah dilaksanakan dan sekarang sedang dilakukan penyelidikan untuk penerapan bea masuk ke tembaga dan pedagang memperkirakan akan berdampak pada pasar tembaga.
Harga tembaga di Comex AS turun 1.3% menjadi $4.56 per pound sehingga premium Comex ke LME menjadi $955 per ton naik dari $572 pada hari Kamis.
Harga tembaga di Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 0.2% menjadi 75,970 yuan ($10,394.03) per ton. Kenaikan karena turunnya persediaan yang ada di SHFE, turun 32% sejak 24 Februari.
Kenaikan harga juga didorong oleh akan adanya stimulus di Cina yang membuat peningkatan konsumsi sehingga meredam pengaruh perang dagang Cina- AS
Harga logam lain di LME
- Harga Aluminium tetap di $2,374 per ton
- Harga timah turun 0.7% menjadi $31,075
- Harga zinc turun 0.3% menjadi $2,628
- Harga timbal naik 0.7% menjadi $1,929
- Harga nikel naik 1.8% menjadi $15,575
Analisa teknikal untuk tembaga
support pertama di $9,107 terus turun ke $9,061
Resistant pertama di $9,154 dan berikut ke $9,200
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



