(Vibiznews- Commodity) – Harga minyak sawit pada minggu ke III April 2025 anjok untuk minggu ke III berturut-turut dengan penurunan terendah selama 28 minggu .
Pada minggu ini semua hari dari hari Senin – Jumat harga minyak sawit turun, 5 hari penurunan berturut-turut. Pada hari Jumat harga minyak sawit kembali berada dibawah 4,000 ringgit, harga terendah sejak bulan Oktober.
- Penurunan terjadi karena efek dari kebijakan tarif yang membawa kekhawatiran akan adanya perang dagang, yang membuat permintaan akan minyak nabati berkurang, termasuk minyak sawit.
- Namun penurunan harga dibatasi dengan penurunan dari produksi Malaysia, sehingga persediaan kurang, Impor India mulai terlihat meningkat karena turunnya harga minyak sawit.
Jumat 18 Maret
Harga minyak sawit Juli di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 36 ringgit atau 0.9% menjadi 3,975 ringgit ($901.36) per MT.
Harga mingguan turun 5.63% . Penurunan untuk tiga minggu berturut-turut dan penurunan terendah selama 28 minggu.
Faktor- Faktor yang menggerakan harga minyak sawit
Malaysia
- Pajak Ekspor Malaysia di bulan Mei tetap 10% dan harga referensi akan diturunkan demikian menurut the Malaysian Palm Oil Board.
- Ekspor minyak sawit dari 1 – 15 April diperkirakan meningkat antara 13.6% – 17% dari bulan lalu menurut cargo surveyor Intertek Testing Services dan AmSpec Agri Malaysia.
- Kurs Ringgit Malaysia tidak berubah . Kurs ringgit sempat melemah 0.07% terhadap dolar AS pada hari Rabu. Melemahnya ringgit membuat harga komoditas Malaysia menjadi lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain.
INDIA
INDIA
- Persediaan minyak nabati di India turun ke jumlah terendah 3 tahun , karena impor minyak sawit Maret masih dibawah rata-rata selama 4 bulan berturut-turut.
- Turunnya persediaan dapat membuat India menaikkan impor minyak sawit dan minyak kedelai pada bulan ke depan, sehingga membuat harga minyak sawit Malaysia naik dan juga harga minyak kedelai AS naik.
- Persediaan minyak nabati India pada 1 April turun 11.3% dari bulan lalu menjadi 1.67 juta MT jumlah terendah sejak Desember 2021 menurut the Solvent Extractors Association of India (SEA).
- Impor minyak sawit India di bulan Maret naik 14% dari bulan lalu menjadi 424,599 MT menurut SEA.
- Rata-rata impor India sebesar 750,000 ton minyak sawit setiap bulan selama tahun marketing yang berakhir Oktober 2024.
- Dalam 5 bulan pertama tahun marketing 2024/25 yang berakhir di bulan Oktober, impor minyak sawit India dari seluruh impor minyak nabati turun menjadi 43% dari 61% sebelumnya. Sementara impor minyak kedelai dan minyak bunga matahari naik menjadi 57 % dari 39%.
- Harga minyak sawit masih diatas harga minyak kedelai sehingga India mengurangi pembelian minyak sawit dibanding dengan pembelian minyak kedelai pada beberapa bulan terakhir.
- Import minyak kedelai India naik 25% menjadi 355,358 ton pada bulan Maret, import minyak bunga matahari turun 16% menjadi 190,645 ton, terendah dalam 6 bulan.
- Total impor minyak nabati naik 11% menjadi 998,344 juta ton.
- Impor India di bulan April diperkirakan akan naik karena kenaikan pembelian minyak sawit dan minyak bunga matahari.
- India membeli minyak sawit dari Indonesia dan Malaysia, sedangkan minyak kedelai dan minyak bunga matahari dari Argentina, Brazil, Rusia dan Ukraina.
Harga Minyak Nabati di Luar Bursa Malaysia
- Harga minyak kedelai di Bursa Dalian turun 0.05% sementara harga minyak sawit turun 0.12%.
- Harga minyak kedelai di the Chicago Board of Trade (CBOT) naik 0.67%.
Harga minyak mentah
Harga minyak mentah naik pada hari Kamis karena persediaan terbatas setelah AS meneruskan sangsi terhadap Iran. Sementara negara produsen OPEC menurunkan produksinya
Menteri Keuangan Scott Bessent mengatakan AS akan terus memberikan tekanan pada Iran setelah memberlakukan sanksi baru pada importir minyak mentah Iran dari Tiongkok pada hari Rabu.
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan Mei melonjak 3,35% pada menjadi $64,68 per barel.
Demikian untuk harga minyak mentah berjangka acuan jenis Brent melonjak 2,78% menjadi $67,68 per barel.
Pengaruh Kebijakan Tarif
- Pengaruh penangguhan tarif selama 90 hari oleh AS, membuat kekhawatiran akan hambatan ekonomi yang lebih luas dengan ketidak pastian yang ada membatasi kenaikan harga minyak sawit.
- Tekanan terhadap harga minyak sawit karena ketidak yakinan para pedagang akan dampak jangka panjang dari penundaan tarif ini.
GRAFIK PERGERAKAN HARGA DARI JANUARI – 18 APRIL

Pergerakan Harga Minyak Sawit minggu III April 2025
Jumat 18 Maret
Harga minyak sawit Juli di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 36 ringgit atau 0.9% menjadi 3,975 ringgit ($901.36) per MT.
Kamis 17 April 2025
Harga minyak sawit Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 3 ringgit atau 0.07% menjadi 4,012 ringgit ($910,78) per MT.
Mencapai harga terendah sejak 1 Oktober karena kenaikan produksi, namun kenaikan harga minyak nabati lain membuat penurunan terhenti
Rabu 16 April 2025
Harga minyak sawit Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 36 ringgit atau 0.89% menjadi 4,007 ringgit ($912.98) per MT harga terendah pada penutupan pasar sejak 1 Oktober.
Selasa 15 April 2025
Harga minyak sawit Juli di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 63 ringgit atau 1.51% menjadi 4,107 ringgit ($931.29) per MT. Harga terendah sejak 30 September.
Senin 14 April 2025
Harga minyak sawit Juni di the Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 42 ringgit atau 1% menjadi 4,170 ringgit ($945.58) per MT
Analisa Tehnikal untuk minyak sawit:
Support pertama di 4,070 ringgit kemudian ke 3,790 ringgit
Resistant pertama di 4,230 ringgit kemudian 4,340 ringgit
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



