Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah (25 April 2025); Rupiah Menguat

637

 

(Vibiznews – Economy & Bond) – Mencermati kondisi perekonomian global dan domestik terkini, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:

Perkembangan Nilai Tukar 21 — 25 April 2025

Pada akhir hari Kamis, 24 April 2025
1. Rupiah ditutup pada level (bid) Rp 16.865 per dolar AS.
2. Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik terbatas ke 6,93%.
3. DXY[1] menguat ke level 99,38.
4. Yield UST (US Treasury) Note [2] 10 tahun turun ke 4,315%.

[1] DXY atau Indeks Dolar adalah indeks yang menunjukkan pergerakan dolar terhadap 6 mata uang negara utama lainnya (EUR, JPY, GBP, CAD, SEK, CHF).

[2] UST atau US Treasury Note merupakan surat utang negara yang dikeluarkan pemerintah AS dengan tenor 1-10 tahun.

Pada pagi hari Jumat, 25 April 2025
1. Rupiah dibuka pada level (bid) Rp16.800 per dolar AS.
2. Yield SBN 10 tahun turun ke 6,91%.

Aliran Modal Asing (Minggu IV April 2025)

1. Premi CDS Indonesia 5 tahun per 24 April 2025 sebesar 98,96 bps, turun dibanding dengan 18 April 2025 sebesar 104,87 bps.

2. Berdasarkan data transaksi 21 — 24 April 2025, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp2,36 triliun. Terdiri dari jual neto sebesar Rp1,33 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp11,13 triliun di pasar SBN. Dan jual neto sebesar Rp7,44 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

3. Selama tahun 2025, berdasarkan data setelmen s.d. 24 April 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp48,79 triliun di pasar saham. Lalu beli neto sebesar Rp18,50 triliun di pasar SBN dan jual neto sebesar Rp12,64 triliun di SRBI.

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan. Hal ini untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.

Analis Vibiz Research Center melihat untuk hari ini perdagangan rupiah vs dollar dibuka melemah ke Rp 16.800 kemudian bergerak terkoreksi ke Rp16.879, dan terakhir sore ini WIB terpantau di posisi Rp 16.829

Menguatnya rupiah terjadi sementara dollar AS di pasar uang Asia menanjak setelah menurun di sesi global sebelumnya; rally ke 1,5 minggu tertingginya di tengah indikasi melunaknya tensi perang tariff AS dan China.

Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini naik ke 99,47, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 99,28.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting