Harga Karet Jepang Naik Cuaca Buruk di Negara Produsen Karet

312
karet, Jepang

(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang naik pada hari Senin karena cuaca buruk di negara produsen  karet, Thailand, Vietnam, Cina   membuat kekhawatiran akan persediaan berkurang. Menguatnya harga minyak mentah. 

Harga karet Januari di the Osaka Exchange (OSE) naik 5 yen atau 1.58% menjadi 321.8 yen ($2.19) per kg. 

Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE)  naik 264 yuan atau 1.69% menjadi 15,905 yuan ($2,223.85)per MT. 

Harga karet Butadiene Oktober di SHFE naik 310  yuan atau 2.65 % menjadi 12,010 yuan per ton. 

Harga karet September di Singapore Exchange SICOM naik 0.9% menjadi 171.4 sen USD per kg  

Thailand Meteorological Agency mengingatkan hujan deras dan akumulasi hujan membuat banjir dari 25 –27 Agustus. 

Vietnam dan China dilanda Typhoon Kajiki , Vietnam    melakukan evakuasi hampir 500,000 penduduknya, sementara ramalan cuaca di Cina akan turun hujan deras dan angin kencang di propinsi Hainan. 

Vietnam produsen utama karet, dan Hainan juga daerah produsen besar karet di Cina. 

Harga berfluktuatif pada minggu lalu karena kekhawatiran melemahnya permintaan ban global , karena kelebihan kapasitas dan persediaan Cina. 

Harga minyak mentah naik karena serangan drone Ukraina ke Rusia sehingga mengganggu pasokan minyak Rusia. 

Kenaikan harga minyak mentah membuat permintaan karet alam meningkat karena harga karet sintetis yang berbahan minyak mentah menjadi lebh mahal. 

https://vibiznews.com/index.php/2025/08/25/kenaikan-harga-minyak-wti-25-agustus-merespon-berita-serangan-drone-ukraina-ke-rusia/ 

Dolar AS menguat 0.3% terhadap yen menjadi 147.26 yen, melemahnya yen membuat harga komoditas Jepang menjadi lebih murah bagi pembeli dengan mata uang lain di luar yen. 

https://vibiznews.com/index.php/2025/08/25/forex-usdjpy-25-agustus-2025-kekuatan-yen-terpangkas-meski-komentar-kazuo-hawkish/ 

Analisa tehnikal untuk karet Jepang 

Suppport pertama di 313 yen kemudian ke 304 yen  

Resistant pertama di 323  yen kemudian ke 333 yen 

Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting