(Vibiznews – Commodity) – Harga Karet Jepang naik pada hari Selasa setelah 4 hari berturut –turut turun, karena hujan terus turun di produsen karet terbesar Thailand.
Harga karet Februari di The Osaka Exchange (OSE) naik 1.7 yen atau 0.54% menjadi 318 yen ($2.17 ) per kg.
Harga Karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) naik 170 yuan atau 1.07% menjadi 16,040 yuan ($2,254.61) per MT.
Harga Karet Butadiene Oktober di SHFE naik 85 yuan atau 0.73% menjadi 11,674 yuan per MT.
Harga Karet September di The Singapore Exchange SICOM naik 0.1% menjadi 174.3 sen AS.
Harga karet bergerak ke area overbought pada minggu lalu karena kekhawatira kenaiikan harga dipengaruhi musim hujan. Pasar memperkirakan hampir 60% akumulasi dari perdagangan minggu sebelumnya dibatalkan sehingga menekan harga.
Thailand negara produsen karet terbesar di dunia akan turun hujan, menurut Thailand Meteorological Agency mengingatkan hujan deras dan akumulasi hujan membuat banjir dari 17 September – 19 September.
Cina menargetkan penjualan kendaraan sebesar 32.3 juta kendaraan di 2025 masih dibawah 32.9 juta unit yang diperkiraan oleh the China Association of Automobile Manufacturer, bagian dari rencana untuk mendukung pertumbuhan yang stabil di sektor otomotif.
Harga mobil turun akibat terjadinya kompetisi membuat tekanan penurunan harga ban karet.
Dolar melemah 0.3% menjadi 146,975 yen menguatnya yen membuat harga komoditas Jepang lebih mahal apabila dibeli dengan mata uang lain di luar yen
Harga minyak mentah naik karena potensi dari gangguan pasokan dari Rusia karena serangan drone dari Ukraina ke pabrik penyulingan.
Karet alam selalu mengikuti arah dari harga minyak mentah karena bersaing dengan karet sintetis yang dibuat dari minyak mentah.
Analisa tehnikal untuk karet Jepang
Suppport pertama di 314 yen kemudian ke 308 yen
Resistant pertama di 319 yen kemudian ke 324 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



