(Vibiznews – Commodity) – Harga karet Jepang turun pada hari Kamis, karena menguatnya Baht Thailand kekhawatiran akan berkurang daya saing ekspor karet ke negara produsen utama mobil yang akan berdampak pada keuntungan dari pabrik mobil
Harga karet Februari di the Osaka Exchange (OSE) turun 5.5 yen atau 1.74% menjadi 310 yen ($2.11) per kg.
Harga karet Januari di the Shanghai Futures Exchange (SHFE) turun 295 yuan atau 1.86% menjadi $15,605 yuan ($2,195.66) per MT.
Harga karet butadiene Oktober di SHFE turun 190yuan atau 1.64% menjadi 11,430 yuan per MT.
Menguatnya Baht Thailand ke kurs tertinggi 4 tahun mempengaruhi ekspor sehingga pabrik di Thailand sulit bersaing dengan Vietnam ditambah dengan tarif 19% dari AS.
Thailand pengekspor karet terbesar,dan negara terbesar ke dua di Asia Tenggara yang merupakan negara pengekspor utama karet bagi pabrik mobil Jepang seperti Toyota dan Honda, juga bagi pabril mobil listrik utama Cina
Melemahnya Yen menyebabkan penurunan harga karet terbatas
Yen Jepang masih melemah setelah rilis data inflasi inti bulan Agustus naik pada laju paling lambat dalam sembilan bulan yang memberi Bank of Japan lebih banyak alasan untuk menunda kenaikan suku bunga selain faktor ketidakpastian politik di Jepang.
Melemahnya Yen membuat harga komoditas Jepang lebih murah apabila dibeli dengan mata uang lain di luar yen
Harga Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak bulan September 2025 turun 0,09% menjadi $63,51 per barel.
Karet alam selalu mengikuti arah dari harga minyak mentah karena bersaing dengan karet sintetis yang dibuat dari minyak menta
Analisa tehnikal untuk karet Jepang
Suppport pertama di 305 yen kemudian ke 296 yen
Resistant pertama di 314 yen kemudian ke 324 yen
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



