(Vibiznews – Commodity) – Harga tembaga pada penutupan hari Senin turun dari harga tertinggi 16 bulan
Harga tembaga kontrak tiga bulan turun 0.6% menjadi $10,645 per MT turun dari $10,800 harga tertinggi sejak 22 Mei kenaikan 25% sejak April.
Pedagang mengatakan kenaikan harga tembaga minggu lalu karena tidak adanya pasar Cina karena hari libur. Para pemain Cina beberapa kali pada saat kenaikan harga tembaga melakukan penjualan di LME .
Menguatnya USD membuat harga logam AS menjadi lebih mahal bagi pembeli dengan mata uang lain di luar dolar.
Penutupan operasi dari tambang Freeport McMorans Grasberg di Indonesia akibat longsor dan juga tambang di Kamoa – Kakula di Repubik Demokratic Kongo dan El Teniente di Chili membuat kekhawatiran akan pasokan tembaga membuat harga naik.
Dengan harga yang bergerak naik harga tembaga bisa mencapai harga tertinggi $11,000 pada tahun 2026, walaupun penurunan tembaga olahan tidak turun secara signifikan.
Persediaan timbal turun 22 % atau 30,000 ton di LME, akibat dari pembatalan kontrak berjangka di LME.
Pembatalan membuat diskon antara harga tunai dan kontrak tiga bulan semakin kecil.
Harga timbal kontrak 3 bulan turun 0.7% menjadi $2,005 per ton.
Harga logam lain di LME
- Harga aluminium turun 0.2% menjadi $2,704 per ton
- Harga Zinc turun 0.6% menjadi $3,016
- Harga Nikel naik 0.6% menjadi $15,335 per ton
- Harga timah turun 1.6% menjadi $36,845 per ton.
Analisa teknikal untuk tembaga di LME
Support pertama di $10,702 kemudian turun ke $10,662
Resistant pertama di $10,741 dan berikut ke $10,781
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



