(Vibiznews – Commodity) Harga kopi Arabika , kopi Robusta dan harga kakao turun karena perkiraan penurunan tarif impor AS terhadap komoditas yang tidak dihasilkan oleh AS sedangkan harga Gula naik pembatasan ekspor dari India karena kurangnya pasokan domestik . Review Minggu ke II Nopember 2025.
Harga kopi Arabika Desember di ICE New York turun $1.90 (0.47%) menjadi $399.80 Harga kopi Robusta Januari di ICE London turun $120 (2.76%)
Summary faktor penggerak harga Kopi minggu ini
- Harga kopi Arabika turun di New York dan harga kopi Robusta turun di London pada hari Jumat
- Harga kopi rata-rata di ICO 323.15 sen per pound
- Tarif impor AS akan diturunkan terhadap komoditas yang tidak dihasilkan AS, menyebabkan harga kopi turun
- Persediaan Kopi Arabika di ICE turun ke jumlah terendah 1 ¾ tahun
- Persediaan kopi Robusta di ICE turun ke jumlah terendah 3 ¾ bulan
- Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin di Minas Gerais curah hujan 72.1 mm pada minggu ini sampai 7 Nopember atau 160% dari rata-rata.
- Ekspor Kopi Vietnam dari Januari – Oktober naik 13.4% dari tahun lalu sebelumnya menurut data pemerintah pada hari Kamis
Harga kopi turun pada penutupan pasar hari Jumat ke harga terendah 2 minggu karena potensi tarif impor diturunkan. Sekretariat Presiden AS pada hari Rabu mengatakan akan ada pengumuman penting pada beberapa hari ke depan tentang tarif untuk komoditas yang tidak ditanam di AS termasuk kopi.
Harga kopi turun karena pada hari Rabu perkiraan dari StoneX, dalam perkiraan pertma pada tahun 2026/27 bahwa Brazil diperkirakan akan produksi 70.7 juta kantong kopi termasuk 47.2 juta kantong Arabika, naik 29% dari tahun lalu.
Perkiraan hujan turun pada minggu ini di daerah perkebunan kopi di Brazil menghilangkan kekhawatiran akan kekeringan
Laporan Somar Meteorologia pada hari Senin di Minas Gerais curah hujan 72.1 mm pada minggu ini sampai 7 Nopember atau 160 % dari rata-rata.
Produksi kopi Robusta meningkat sehingga harga kopi turun . Perkiraan Produksi kopi Robusta Vietnam di 2025/26 naik 6 % dari tahun lalu menjadi 1.76 MMT atau 29.4 juta kantong jumlah tertinggi 4 tahun.
The Vietnam Coffee and Cocoa Association (Vicofa) mengatakan pada 24 Oktober bahwa hasil kopi di 2025/26 naik 10% dari tahun lalu jika cuaca baik.
Harga kopi naik karena turunnya persediaan di ICE. Dampak tarif impor 50% membuat impor AS dari Brazil membuat penurunan tajam dari persediaan kopi di ICE, sehingga harga kopi naik.
Persediaan Kopi Arabika di ICE turun ke jumlah terendah 1 ¾ tahun menjadi 403,190 kantong pada hari Jumat. Persediaan kopi Robusta di ICE turun ke jumlah terendah 3 ¾ bulan menjadi 5,723 lot
Pembeli di Amerika menolak untuk membuat kontrak baru untuk membeli kopi Brazil karena pajak impor 50% yang dikenakan ke Brazil. Inilah dimana persediaan kopi di pasar AS sangat sedikit karena 1/3 kopi yang tidak dipanggang berasal Brazil.
AS membeli kopi Brazil dari Agustus sampai Oktober selama tarif AS yang dikenakan terhadap Brazil turun 52% dari tahun lalu pada periode yang sama menjadi 983,970 kantong.
Berita penurunan ekspor membuat harga kopi naik setelah Laporan dari the International Coffee Organization (ICO) pada hari Senin bahwa ekspor kopi global pada tahun marketing ini ( Oktober – September) turun 0.3% dari tahun lalu menjadi 138,658 juta kantong
Harga kopi naik pada 16 September setelah the National Oceanic and Atmospheric Adminstration (NOAA) memperkirakan sistem cuaca La Nina melanda selatan Khatulistiwa dari Oktober sampai Desember sebesar 71% yang akan membawa cuaca kering di Brazil di 2026/27 dan mengganggu tanaman kopi
Harga kopi naik pada 4 September lalu setelah Laporan dari Conab, perkiraan hasil kopi Brazil 2025 dikurangi 4.9% menjadi 35.2 juta kantong dari perkiraan Mei 37 juta kantong.
Conab juga mengurangi perkiraan produksi kopi Brazil 2025 sebesar 0.9% menjadi 55,2 juta kantong dari perkiraan Mei 55.7 juta kantong.
Pada 25 Juni USDA Foreign Agricultural Service (FAS) memperkirakan produksi kopi Brazil 2025/26 naik 0.5% dari tahun lalu menjadi 65 juta kantong.
Produksi kopi Robusta Vietnam di 2025/26 naik 6.9% dari tahun lalu menjadi 31 juta kantong jumlah tertinggi 4 tahun.
Laporan USDA pada 25 Juni membuat harga kopi turun.
- The USDA – FAS memperkirakan produksi 2025/26 naik 2.5% dari tahun lalu menjadi 178.68 juta kantong
- Dengan perincian produksi kopi Arabika turun 1.7% menjadi 97.022 juta kantong dan produksi kopi Robusta naik 7.9% menjadi 81.658 juta kantong.
- Perkiraan persediaan akhir di 2025/26 naik 4.9% menjadi 22.819 juta kantong dari 21.752 juta kantong di 2024/25
Analisa tehnikal untuk kopi Arabika
Support pertama di $371 dan berikut ke $350
Resistance pertama di $411 kemudian ke $43
GULA
Harga gula Maret di ICE New York naik 52 sen (3.60%) menjadi $14.96 . Harga gula Maret di ICE London naik 13.20 sen (3.20%)
Summary Faktor Penggerak Harga Gula minggu ini
- Harga gula di New York dan harga gula di London naik pada hari Jumat
- Pemerintah India hanya mengijinkan ekspor gula India 1.5 MMT.
- Persediaan meningkat karena pertumbuhan yang baik dari tebu dan beet di dunia terus berlanjut
- Di Brazil Selatan dan Tengah panen berlangsung cepat karena cuaca kering, produksinya juga meningkat
- Curah hujan cukup di Thailand dan India sehingga menaikkan produksi gula.
- Perkiraan impor gula Cina ditahun 2025/26 sebesar 5 juta ton
Harga gula naik ke harga tertinggi 3 minggu pada hari Jumat karena berkurangnya persediaan gula di India.
Kementerian Pangan India mengatakan pada hari Jumat mengijinkan ekspor 1.5 MMT gula di tahun 2025/26, dibawah perkiraan 2 MMT. India memperkenalkan sistem kuota untuk mengekspor gula di 2022/23 setelah terlambatnya hujan membuat produksi berkurang membuat terbatasnya pasokan domestik.
Meningkatnya produksi gula global menekan harga gula selama beberapa bulan terakhir .
Pada hari Senin di London harga gula ke harga terendah 4 ¾ tahun . Pada hari Kamis lalu harga gula turun ke harga terendah 5 tahun karena kenaikan produksi gula Brazil dan surplus gula global.
Pada hari Rabu lalu pedagang gula Czarnikow menaikkan perkiraan surplus gula global di 2025/26 menjadi 8.7 MMT naik 1.2 MMT dari perkiraan September 7.5 MMT
Outlook dari hasil panen gula yang mencapai rekor menurunkan harga gula di Brazil. Pada hari Selasa lalu Conab menaikan perkiraan hasil gula Brazil menjadi 45 MMT dari perkiraan sebelumnya 44.5 MMT
Naiknya hasil gula di Brazil membuat harga gula turun setelah Unica melaporkan pada hari Kamis lalu produksi gula Brazil di Tengah – Selatan pada pertengahan terakhir bulan Oktober naik 16.4% dari tahun lalu menjadi 2,608 MT
Juga jumlah tebu yang digiling dari pabrik gula Brazil pada pertengahan pertama Oktober naik 46.02% dari 45.91% dari tahun lalu pada periode yang sama
Hasil gula kumulatif di 2025-26 di Brazil Tengah – Selatan pertengahan Oktober naik 1.6% dari tahun lalu menjadi 38.05MMT.
Pada 21 Oktober Datagro memperkirakan produksi gula di Brazil tengah – Selatan di tahun 2026/27 akan naik 3.9% menjadi 44 MMT.
Ditandai dengan kenaikan hasil gula India sehingga menurunkan harga, setelah the India Sugar Mill Association (ISMA) pada hari Selasa menaikan perkiraan produksi gula India di 2025/26 menjadi 31 MMT dari perkiraan sebelumnya 30 MMT naik 18.8% dari tahun lalu.
ISMA juga menurunkan penggunaan gula untuk produksi etanol di India menjadi 3.4 MMT dari perkiraan Juli 5 MMT sehingga membuat India diijinkan untuk menaikkan ekspor.
Kenaikan ekspor India membuat harga gula turun, karena hujan di musim monsoon membuat produksi gula meningkat.
Meteorological Department India pada 30 September melaporkan kumulatif curah hujan monsoon secara kumulatif 937.2 mm atau 8% diatas normal sampai 30 September musim hujan dengan hujan terkuat selama 5 tahun.
Pada 2 Juni India National Federation of Cooperative Sugar Factories memperkirakan produksi gula India di 2025/26 naik 19% dari tahun lalu menjadi 34.9 MMT karena perluasan area tanaman tebu.
The India Sugar Mills Association (ISMA) produksi gula India di 2024/25 turun 17.5% menjadi 26.2 MMT, jumlah terendah 5 tahun
Outlook produksi gula Thailand meningkat sehingga harga gula turun setelah Laporan dari the Thai Sugar Miller Corp pada 1 Oktober hasil gula Thailand di 2025/26 naik 5% dari tahun lalu 10.5 MMT.
Pada 2 Mei Thailand’s Office of Cane and Sugar Board melaporkan produksi gula 2024/25 naik 14% dari tahun lalu menjadi 10.00 MMT
Pada 29 Agustus the International Sugar Organization (ISO) memperkirakan pada tahun 2025/26 terjadi defisit gula global untuk 6 tahun berturut-turut.
ISO memperkirakan gula global di tahun 2025/26 defisit 231,000 MT perbaikan dari defisit 4.88 MMT pada Februari 2024/25.
The ISO memperkirakan produksi gula global 2025/26 naik 3.3% menjadi 180.6 MMT dan konsumsi gula global 2025/26 naik 0.3% menjadi 180.8 MMT
Pada 22 Mei Laporan USDA dalam laporan tahunan, memperkirakan produksi gula global di 2025/26 naik 4.7% dari tahun lalu menjadi 189,318 MMT sehingga persediaan akhir gula global 41,188 MMT naik 7.5% dari tahun lalu
Pada 22 Mei perkiraan USDA – FAS konsumsi gula global naik 1.4% dari tahun lalu mencapai rekor177.921 MMT
Analisa tehnikal untuk gula
Support pertama di $14.00 dan berikut ke $13.40
Resistance pertama di $15.20 dan berikut ke $ 16.10
KAKAO
Harga kakao Desember di ICE New York turun $200 ($3.64%) menjadi $5,287 per ton. Harga kakao Desember di ICE London turun $37 (0.90%).
Summary pergerakan harga kakao minggu ini :
- Harga kakao turun pada penutupan pasar hari Jumat di New York dan London
- Panen besar di Afrika Barat namun kekhawatiran permintaan
- Harga kakao turun perkiraan tarif impor akan dihapuskan untuk produk pertanian yang tidak diitanam di AS
- Persediaan yang besar akan tiba di pelabuhan Afrika Barat, Ghana dan Ivory Coast menaikan harga batasan petani yang dibayarkan ke petani dan yang mereka perkirakan untuk dijual.
- Permintaan akan kakao berkurang dan terus berlanjut setelah laporan kakao yang digiling pada hari Kamis.
- Pengiriman kakao ke pelabuhan Ivory Coast dari 1 Oktober – 8 Nopember turun 9% dari tahun lalu.
- Produksi meningkat di daerah-daerah di luar Afrika Barat seperti Asia dan Amerika Tengah
Harga kakao turun aksi jual pada hari Jumat sehingga harga kakao turun ke harga terendah 1 ¾ tahun . Perkiraan kemungkinan penurunan tarif membuat harga kakao turun, setelah Sekretariat Presiden AS pada hari Rabu mengatakan akan ada pengumuman penting pada beberapa hari ke depan tentang tarif untuk komoditas yang tidak ditanam di AS termasuk kakao
Setelah membukukan kenaikan harga tertinggi 6 minggu pada hari Selasa lalu, arga kakao turun karena melimpahnya hasil kakao di Afrika Barat,
Laporan dari petani di Ivory Coast bahwa pohon kakao dalam keadaan baik dan cuaca kering menolong panen sehingga biji kakao kering. Petani kakao di Ghana mengatakan cuaca baik membuat buah kakao berkembang dengan cepat
Pabrik coklat Mondelez International mengatakan bahwa hasil panen buah kakao terakhir di Afrika Barat naik 7% diatas rata-rata 5 tahun dan naik dari tahun lalu. Panen utama mulai berlangsung di Ivory Coast dan petani optimis kualitas kakao baik.
Permintaan kakao global turun sehingga menekan harga kakao.
- The Cocoa Association of Asia melaporkan pada 17 Oktober, kakao yang digiling di Q3 di Asia turun 17% dari tahun lalu menjadi 183,413 MT terendah untuk Q3 dalam 9 tahun
- The European Cocoa Association melaporkan pada 16 Oktober kakao yang digiling pada Q3 di Eropa turun 4.8% menjadi 337.353 MT terendah untuk Q3 dalam 10 tahun
- The National Confectioners Association melaporkan bahwa kakao yang digiling di Amerika Utara pada Q3 naik 3.2% dari tahun lalu menjadi 112,784 MT. Aspek kenaikan pada Q3 menjadi netral karena ada tambahan laporan dari perusahaan baru mendistorsi data.
Harga kakao naik karena melambatnya pengiriman ekspor kakao Ivory Cost membuat persediaan global berkurang. Pemerintah Ivory Coast melaporkan pada hari Senin bahwa petani mengirimkan 411,979 MT kakao ke pelabuhan Ivory Coast dari 1 Oktober sampai 8 Nopember turun 9% dibanding 454,624 MT tahun lalu pada periode yang sama.
Pada hari Selasa lalu harga kakao naik ke harga lima minggu tertinggi setelah pada hari Kamis lalu administrator the Bloomberg Commodity Index (BCOM) mengatakan bahwa kakao akan dimasukkan kedalam indeks untuk pertama kalinya setelah 2 decade mulai Januari.
Assets tracking dari BCOM Indeks totalnya $109 milyar pada akhir tahun 2024, diperkirakan kakao 1.7% dalam indeks akan mendorong pemasukan ke dalam pasar dana pasif untuk dicari,
Menurut Peak Trading Research LLC, pemilik dana harus membeli 1.9 milyar di kakao berjangka selama 80 hari ke depan.
Persediaan turun membuat harga kakao naik setelah ICE mengatakan bahwa jumlah persediaan kakao di pelabuhan AS turun ke jumlah terendah 7 ¾ bulan menjadi 1,766,644 kantong pada hari Jumat
Nigeria Cocoa Association memperkirakan produksi kakao Nigeria di tahun 2025/26 turun 11% dari tahun lalu menjadi 305,000 MT dari perkiraan sebelumnya 344,000 MT di 2024/25. Ekspor kakao September di Nigeria tidak berubah dari tahun lalu di 14,511 MT
Pada 30 Mei the International Cocoa Organization (ICCO) memperbaiki perkiraan persediaan kakao global 2023/24 defisit 494,000 MT dari perkiraan Februari defisit 441,000 MT defisit terbesar lebih dari 60 tahun. Produksi ICCO 2023/24 turun 13.1% dari tahun lalu menjadi 4,380 MMT.Ratio persediaan kakao/ kakao digiling 27% ratio terendah 46 tahun.
Pada 28 Februari the International Cocoa Organization (ICCO) memperkirakan persediaan kakao akan surplus 142,000 MT di tahun 2024//25 , inilah surplus pertama di pasar kakao selama 4 tahun.
ICCO juga memperkirakan produksi kakao di 2024/25 naik 7.8% menjadi 4.84 MMT
Analisa tehnikal untuk kakao di New York
Support pertama di $5,390 dan berikut ke $5,300
Resistance pertama di $5,780 dan berikut ke $ 6,410
Loni T / Senior Analyst Vibiz Research Centre Division, Vibiz Consulting



