Penjualan eceran AS mencatat performance yang lemah di bulan September, naik hanya 0,1% sementara di bulan September diperkirakan akan naik 0,2%. Tanpa termasuk otomobil, penjualan ritel inti turun 0,3%. Belanja konsumen adalah contributor terbesar terhadap GDP AS. Konsumsi yang lebih lemah berarti pukulan terhadap pertumbuhan GDP. Penjualan eceran bulan Oktober yang akan dirilis pada malam hari ini diperkirakan naik 0.3% dan penjualan inti diperkirakan akan naik 0.4%.
Suatu kenyataan yang telihat dengan jelas bahwa pertumbuhan penjualan eceran AS telah melambat secara signifikan sejak 2011. Meskipun trennya masih tetap naik, kenaikan yang terbesar dari pemulihan ekonomi dan lebih rendahnya pengangguran sudah selesai. Tanpa upah yang lebih tinggi dan/atau penambahan kredit konsumen, darimana pertumbuhan yang baru akan datang? Intinya, upah yang lebih tinggi itulah persisnya yang dibutuh ekonomi AS.
Penjualan otomobil AS yang sehat telah mendorong total penjualan eceran AS – penjualan kendaraan di bulan Oktober mencatat ketinggian yang baru dalam 10 tahun. tingkat pertumbuhan dari penjualan eceran inti (tidak termasuk kendaraan bermotor dan dealer onderdil) sekarang berada pada level yang terakhir dilihat di tahun 2008 -2009 semalam krisis keuangan dan sebelum itu di tahun 2001, tepat setelah booming tehnologi berakhir.
Aneh, tetapi penjualan kendaraan ringan sekarang berada pada level yang biasanya dihubungkan dengan akhir dari waktu booming ekonomi – di akhir tahun 1980an dan kemudian sebelum ledakan tehnologi di tahun 2000, penjualan kendaraan mengalami puncaknya sekitar 17,5 juta unit. Kemungkinan tingkat bunga yang rendah, rendahnya harga bensin dan terbelenggunya permintaan dari tahun-tahun krisis membuat pembelian mobil nampaknya beralasan.
Ferli/VMN/VBN /Senior Analyst Vibiz Research Center