Kantor Departemen Statistik Malaysia hari Rabu (20/01) umumkan tingkat harga konsumen di Malaysia yang meningkat melampaui inflasi bulan sebelumnya secara tahunan sesuai dengan ekspektasi ekonom sebelumnya. Inflasi bulan Desember yang dilaporkan merupakan inflasi tertinggi sejak bulan September.
Inflasi Malaysia naik 2,7 persen secara tahunan pada bulan Desember 2015, dibandingkan dengan kenaikan 2,6 persen pada bulan November dan lebih tinggi dari perkiraan pasar 2,3 persen. Pemicu kenaikan inflasi ini berasal dari kenaikan pada harga makanan ditengah turunnya tarif transportasi.
Secara tahunan pada bulan terakhir tahun lalu terjadi kenaikan harga paling besar pada harga minuman beralkohol & tembakau (22,7 persen pada Desember dari 13,3 persen pada November); yang disusul dengan harga perlengkapan rumah tangga (4,2 persen dari 3,8 persen). Namun terjadi penurunan pada tarif transportasi (-6,2 persen dari -5,2 persen).
Dari harga makanan yang alami kenaikan, paling besar disebabkan oleh naiknya harga daging (3,3 persen dari 0,7 persen) dan buah-buahan serta sayuran (12 persen dari 8.9 persen).
Secara bulanan harga konsumen tetap di 0,6 persen, yang sama dengan inflasi bulan November, dimana selain penurunan tarif transportasi juga terjadi penurunan pada harga pakaian dan alas kaki pada bulan Desember tersebut. Dan untuk tingkat inflasi sepanjang tahun 2015, inflasi naik 2,1 persen.
H Bara/VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang