Pada pembukaan perdagangan bursa saham Korea Selatan Jumat (05/02), indeks Kospi bergerak flat, saat ini terpantau naik tipis 0,44 poin, atau 0,22 persen, pada 1916.70. Penguatan indeks Kospi terdorong penguatan minyak mentah pada sesi Asia, dan investor yang masih mencermati stimulus pemerintah Korsel yang dapat menguatkan ekonomi Korsel.
Lihat :Akhir Positif Bursa Seoul Terdorong Penguatan Harga Minyak Mentah dan Won
Harga minyak turun 2 persen dalam penutupan Jumat dinihari (05/02), terpicu pelemahan dollar dibayangi oleh skeptisisme upaya anggota OPEC Venezuela untuk melobi produsen minyak mentah untuk penurunan produksi bersama akan berhasil.
Harga minyak mentah AS turun 56 sen, atau 1,7 persen, pada $ 31,72 per barel setelah bergerak antara $ 31,53 dan $ 33,60. Harga minyak WTI terakhir turun 54 sen menjadi $ 31,74. Harga minyak mentah Brent turun 1,6 persen, atau 58 sen, pada $ 34,46 per barel, setelah diperdagangkan antara $ 34,15 dan $ 35,84. Perdagangan terakhir turun 60 sen pada $ 34,44.
Namun harga minyak mentah pada sesi Asia pagi ini naik tipis di perdagangan hari Jumat karena likuiditas Asia memudar menjelang liburan Tahun Baru Imlek di sebagian besar wilayah. Harga minyak mentah Brent diperdagangkan pada $ 34,67 per barel pada 0149 GMT, naik 21 sen dari pemukiman terakhir mereka. Minyak mentah berjangka AS naik 17 sen menjadi $ 31,89 per barel. Kenaikan sesi Asia ini mengangkat indeks Kospi.
Sementara itu Kang Myung Hun, yang pernah menjabat sebagai anggota komite kebijakan moneter dari tahun 2008-2012, mengatakan dalam sebuah wawancara hari Kamis, bawha pemerintah orsel perlu memotong suku bunga Korsel.
“Kontraksi ekonomi global tampaknya akan memburuk tahun ini, dan penurunan ekspor Januari menunjukkan apa kerusakan itu lakukan untuk perekonomian Korea. Pemotongan suku bunga bisa menjadi antisipasi untuk menunjukkan pembuat kebijakan melakukan semua yang mereka bisa.” Demikian pernyataan Kang Myung Hun.
Pada perdagangan pagi ini, saham-saham perminyakan naik. S-Oil naik 0,72 persen.
Dalam berita lain, saham Kakao menelusuri kerugian sampai 0,91 persen, setelah awalnya jatuh sebanyak 1,19 persen. Perusahaan teknologi, yang mengoperasikan aplikasi mobile messaging yang mendominasi Korea Selatan, melaporkan laba bersih sebesar 10,2 miliar won ($ 8,6 juta) pada kuartal keempat, turun sekitar 80 persen dari tahun sebelumnya.
Sedangkan untuk indeks kospi berjangka terpantau naik 0,60 poin atau 0,26% pada posisi 234.20, naik dari penutupan sebelumnya pada 233.60.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan indeks Kospi akan bergerak menguat terbatas merespon kenaikan harga minyak mentah sesi Asia, namun masih diharapkan diluncurkannya stimulus ekonomi oleh pemerintah Korsel. Indeks Kospi diperkirakan akan bergerak dalam kisaran Support 230.62-227.20 dan kisaran Resistance 236.27-239.69.
Freddy/ VMN/VBN/ Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang