Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Jumat siang (12/08) terpantau naik. Penguatan harga CPO siang ini terpicu pelemahan nilai tukar Ringgit terhadap dollar AS dan kenaikan harga minyak mentah.
Pada siang ini terpantau dollar AS menguat terhadap Ringgit. Terpantau pasangan dollar AS-Malaysia Ringgit naik 0,16% pada 4.0111.
Pelemahan ringgit menjadikan harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi relatif lebih murah bagi pembeli luar negeri sehingga permintaannya meningkat.
Kenaikan harga CPO juga didukung kenaikan minyak mentah pada sesi perdagangan Asia.
Harga minyak mentah naik tipis pada awal perdagangan Jumat, di sesi Asia, memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya di tengah ekspektasi pertemuan eksportir minyak untuk menopang pasar yang terus dirundung oleh kelebihan pasokan.
Harga minyak mentah berjangka AS West Texas Intermediate (WTI) berada di $ 43,71 per barel, naik 22 sen, atau 0,51 persen.
Harga minyak mentah berjangka patokan Internasional Brent diperdagangkan pada $ 46,20 per barel pada 0047 GMT, naik 16 sen, atau 0,35 persen.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Naik Terdukung Sentimen Penurunan Produksi
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami kenaikan. Harga kontrak Oktober 2016 yang merupakan kontrak paling aktif menguat sebesar 36 ringgit atau 1,4 persen dan diperdagangkan pada posisi 2.520 ringgit per ton.
Lihat : Harga CPO 11 Agustus Bergerak Turun Tergerus Pelemahan Minyak Mentah
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat dengan potensi pelemahan Ringgit.
Harga CPO berjangka kontrak Oktober 2016 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 2.570 ringgit dan 2.620 ringgit. Sedangkan level Support yang akan dites jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 2.470 ringgit dan 2.420 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang