Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dini hari (03/10) berakhir naik. Kenaikan harga kopi arabica terdukung pelemahan mata uang Dollar AS.
Indeks dollar AS melemah setelah belanja konsumen AS tak terduga turun 0,1 persen pada Agustus, setelah memperhitungkan inflasi – pertama kalinya dalam tujuh bulan, sementara inflasi menunjukkan tanda-tanda percepatan.
Pelemahan dollar AS membuat harga kopi arabica yang dijual dalam mata uang dollar AS menjadi lebih murah, sehingga permintaannya meningkat.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Desember 2016 ditutup naik pada posisi 1,5155 dollar, naik sebesar 1,40 sen atau setara dengan 0,93 persen.
Secara mingguan harga kopi Arabica naik tipis 0,10 persen, dengan adanya sentimen penurunan Real Brazil dan aksi profit taking, menahan kerugian lebih lanjut penurunan produksi dan profit taking.
Secara bulanan, harga kopi Arabica ICE naik signifikan 3,77 persen, sebagian besar terdukung pelemahan dollar AS, penguatan Real Brazil dan peningkatan produksi.
Malam nanti akan dirilis data ISM Non Manufacturing PMI September yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan penguatan dollar AS. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Support di posisi 1,4850 dollar dan 1,4550 dollar. Sedangkan level Support yang akan dihadapi jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 1,5450 dollar dan 1,5750 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang