Harga Gula ICE Melonjak 2 Persen Terpicu Kekuatiran Defisit Produksi India dan Brazil

408

Harga gula berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York Kamis dini hari (06/10) berakhir naik terpicu kekuatiran defisit produksi di India dan Brazil.

Produksi di India diperkirakan turun sekitar 10 persen dari tahun lalu sebagai produksi yang lebih tinggi di Uttar Pradesh diimbangi oleh produksi lebih rendah yang diperkirakan di Maharashtra dan Karnataka.

Di Brazil perkiraan terakhir untuk pengolahan tebu telah di ujung bawah dari 605-630 juta ton diperkirakan oleh Asosiasi Tebu Industri Brazil di awal musim pada bulan April, dan ini menurun dari hasil tahun lalu 617juta ton.

Sementara itu prospek permintaan gula naik setelah Perdana Menteri Mesir mengatakan negara itu akan mengimpor 400.000 ton gula.

Pada penutupan perdagangan dini hari tadi harga gula berjangka untuk kontrak paling aktif yaitu kontrak Maret 2017 terpantau mengalami kenaikan. Harga gula berjangka paling aktif tersebut ditutup melonjak sebesar 0,55 sen atau setara dengan 2,36 persen pada posisi 23,81 sen per pon.

Malam nanti akan dirilis Continuing Jobless Claim dan Initial Jobless Claim yang diindikasikan meningkat. Jika terealisir akan menekan dollar AS.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga gula kasar berjangka di New York  selanjutnya berpotensi naik dengan pelemahan dollar AS. Harga gula kasar berjangka di ICE Futures New York berpotensi mengetes level Resistance pada posisi 24,30 sen dan 24,80 sen. Sedangkan level Support yang akan diuji jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 23,30 sen dan 22,80 sen per pon.

Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here