Rupiah yang tertekan kuat di perdagangan awal pekan hari Senin (7/11), berhasil rebound di awal perdagangan hari Selasa (8/11). Namun tidak lama kemudian bergerak negatif seiring dengan pelemahan kurs referensi yang ditetapkan BI hari ini. Kondisi dollar AS sendiri pagi ini masih kuat melanjutkan rally perdagangan sebelumnya terhadap banyak valas global.
Kondisi kekuatan rupiah yang terpangkas ini membuat arus modal asing keluar bursa lebih banyak dibandingkan arus masuknya sehingga tercetak net sell asing sebesar Rp36 miliar lebih. Namun tekanan jual yang dilakukan investor asing tersebut tidak dapat menekan IHSG yang sedang naik 0,9%.
Lihat: IHSG 8 November Dibuka Naik Terdorong Penguatan Wall Street dan Minyak Mentah
Pergerakan kurs rupiah di pasar spot pagi ini bergerak konsolidasi dengan posisi penguatan tipis 0,02% dari perdagangan sebelumnya dan kini bergerak pada kisaran Rp13086/US$ setelah dibuka kuat pada level Rp13082/US$. Demikian untuk kurs Jisdor ditetapkan BI ke posisi sedikit lebih kuat di 13082 dari perdagangan sebelumnya di 13103.
Dan untuk pergerakan kurs Rupiah di pasar spot hari ini berpotensi kuat pada akhir perdagangan sekalipun dollar AS masih terus rally, sehingga Analyst Vibiz Research Center memperkirakan rupiah bergerak di level support di 13110 dan resistance di 13055.
H Bara/VMN/VBN/Senior Analyst-Vibiz Research Center Editor : Jul Allens