Ekonomi Jepang tumbuh pada kecepatan yang lebih cepat dari yang diperkirakan pada kuartal ketiga terdukung ekspor yang rebound.
Produk domestik bruto meningkat pada tingkat tahunan 2,2% dalam tiga bulan hingga akhir September, data pemerintah menunjukkan Senin (14/11). Angka itu lebih tinggi dari ekspansi 0,9% diperkirakan oleh ekonom yang disurvei oleh Reuters. Hal ini menandai ekspansi tiga kuartal berturut-turut setelah kinerja ekonomi flat dalam tiga tahun sejak musim panas 2013.
Angka tersebut dapat menjadi berita positif bagi Perdana Menteri Shinzo Abe, yang telah berusaha untuk membangkitkan perekonomian sejak mengambil kekuasaan pada akhir 2012 dengan melakukan stimulus moneter dan fiskal yang dia sebut abenomics.
Data menunjukkan PDB secara keseluruhan tumbuh karena ekspor rebound dari penurunan kuartal sebelumnya.
Sementara permintaan luar negeri membantu mengangkat PDB, permintaan domestik lemah.
Belanja Rumah Tangga yang memberikan kontribusi 60% dari PDB, datar pada kuartal ketiga. Para ekonom mengatakan bahwa rumah tangga masih ragu-ragu untuk menghabiskan karena banyak pekerja belum melihat kenaikan gaji yang signifikan.
Bisnis juga enggan untuk berinvestasi. Belanja modal juga datar, menyusul dua kuartal kontraksi.
Banyak perusahaan Jepang telah mengeluh bahwa penguatan yen membuat barang yang diproduksi di Jepang dan dijual di luar negeri kurang kompetitif, atau bahwa mata uang kuat memakan keuntungan yang dipulangkan.
Permintaan luar negeri berkontribusi net 0,5 poin persentase terhadap pertumbuhan, sementara permintaan domestik hanya menyumbang 0,1 persen.
Namun, angka pertumbuhan keseluruhan lebih baik daripada perkiraan kebanyakan ekonom dari tingkat pertumbuhan potensial Jepang. Bank of Japan yang terakhir memperkirakan tingkat di 0,24%, sedangkan Kantor Kabinet memperkirakan sebesar 0,3%.
Doni/VMN/VBN/Analyst Vibiz Research Center Editor : Asido Situmorang