Harga CPO di bursa komoditas Malaysia pada perdagangan Senin siang (13/02) terpantau lemah. Penurunan harga CPO siang ini tertekan pelemahan harga minyak mentah.
Harga minyak mentah merosot pada perdagangan Senin (13/02) di sesi Asia, terpicu tanda-tanda bahwa pasar bahan bakar global tetap membengkak meskipun pemotongan produksi minyak mentah yang dipimpin OPEC telah lebih berhasil dibandingkan perkiraan.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 5 sen atau 0,09 persen menjadi $ 53,81 per barel.
Harga minyak mentah berjangka Brent diperdagangkan pada $ 56,64 per barel, turun 6 sen atau 0,11 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Lihat : Harga Minyak Mentah Sesi Asia Retreat
Penurunan harga minyak mentah menjadi pemicu sentimen negatif yang membuat harga CPO dalam trend melemah. Pelemahan harga minyak mentah membuat bahan bakar alternatif seperti yang dibuat dari CPO menurun permintaannya.
Harga CPO kontrak paling aktif di bursa komoditas Malaysia hari ini tampak mengalami pelemahan Harga kontrak April 2017 yang merupakan kontrak paling aktif melemah sebesar -24 ringgit atau -0,8 persen dan diperdagangkan pada posisi 3.047 ringgit per ton.
Untuk minggu ini harga CPO naik tipis 0,5 persen. Kenaikan minggu ini terdukung penguatan harga minyak mentah, pelemahan mata uang ringgit dan penurunan produksi Malaysia. Namun pelemahan minyak mentah, penguatan mata uang ringgit dan pelemahan bursa global mengurangi keuntungan CPO.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga CPO berjangka pada perdagangan selanjutnya berpotensi turun dengan potensi pelemahan minyak mentah. Pergerakan harga juga bisa dipengaruhi oleh pergerakan mata uang Ringgit, kondisi permintaan dan pasokan global.
Harga CPO berjangka kontrak April 2017 di bursa komoditas Malaysia berpotensi mengetes level Support pada posisi 3.000 ringgit dan 2.950 ringgit. Sedangkan level Resistance yang akan diuji jika terjadi penguatan ada pada posisi 3.100 ringgit dan 3.150 ringgit.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang