Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan Kamis dinihari (16/03) berakhir lemah. Pelemahan harga kopi arabica terpicu proyeksi peningkatan produksi Brazil.
Produksi kopi Brazil akan mengalami penurunan siklus di 2017-18 panen yang akan datang, tetapi prospek sebaliknya baik, kata Rabobank.
Menurut Rabobank tingkat pemangkasan sangat tinggi meningkatkan prospek untuk panen arabika di 2018-19.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Mei 2017 ditutup merosot pada posisi 1,4090 dollar, turun sebesar -0,35 sen atau setara dengan -0,25 persen.
Malam nanti akan dirilis data perumahan Building Permit dan Housing Starts Februari yang diindikasikan meningkat. Juga data Jobless Claim yang diindikasikan menurun. Jika terealisir akan menguatkan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi melemah terbatas jika dollar AS terealisir menguat. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk menguji level Support di posisi 1,3800 dollar dan 1,3500 dollar. Sedangkan level Resistance yang akan dihadapi jika terjadi kenaikan harga ada pada posisi 1,4400 dollar dan 1,4700 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang