Harga kopi arabica berjangka di bursa komoditas ICE Futures New York pada penutupan perdagangan akhir pekan Sabtu dinihari (03/06) berakhir lemah. Pelemahan harga kopi arabica pasca peningkatan ekspor Honduras.
Ekspor kopi Honduras melonjak 51,2 persen di bulan Mei dari bulan yang sama musim lalu karena kenaikan produksi, lembaga kopi nasional, atau IHCAFE, mengatakan pada hari Kamis. Kumulatif Oktober-melalui-Mei ekspor mencapai 5.02 juta tas 60 kg, atau 34 persen lebih tinggi dari pada periode yang sama tahun lalu.
Harga kopi arabika berjangka untuk kontrak paling aktif bulan Juli 2017 ditutup turun pada posisi 1,2555 dollar, turun sebesar -2,15 sen atau setara dengan -1,68 persen.
Untuk minggu ini harga kopi arabica anjlok 4,3 persen. Pelemahan harga kopi arabica sebagian merupakan hasil pelemahan harga kopi pada 2 sesi terakhir hari kamis dan jumat lalu.
Pada hari kamis harga kopi merosot terpicu produksi dan persediaan yang masih tersedia baik di Brazil, Kolombia dan Amerika Tengah.
Pada hari Jumat harga kopi arabica juga merosot terganjal penurunan mata uang Real Brazil.
Malam nanti akan dirilis data ISM Non Manufacturing PMI Mei AS, yang diindikasikan melemah. Jika terealisir dapat menekan dollar AS.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan bahwa pergerakan harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York pada perdagangan selanjutnya berpotensi menguat terbatas jila pelemahan Dollar AS terealisir. Harga kopi arabika berjangka di ICE Futures New York berpotensi untuk mengetes level Resistance di posisi 1,2900 dollar dan 1,3200 dollar. Sedangkan level Support yang akan dihadapi jika terjadi penurunan harga ada pada posisi 1,2300 dollar dan 1,2000 dollar.
Freddy/VMN/VBN/Analyst-Vibiz Research Center Editor: Asido Situmorang