(Vibiznews-Forex) Inggris mempublikasikan data kunci hari demi hari. Sekalipun masih dalam range 1-3% yang dimandatkan oleh Bank of England, inflasi Inggris telah melambat ke kecepatan 2.7% per tahun.
Di bulan Maret CPI umum Inggris hanya naik 0.1% per bulan, sementara pasar memperkirakan kenaikan sebesar 0.3%. Ukuran yang lebih baik yang diperkenalkan baru-baru ini, CPIH turun menjadi 2.3% dari sebelumnya 2.5%, angka yang terlemah dalam satu tahun. CPI inti juga tanpa terduga melemah menjadi 2.3% dari 2.4%, sementara pasar mengantisipasikan kenaikan sebesar 2.5%. Harga input dan output untuk produsen juga melemah.
Dengan pertumbuhan pendapatan masih diatas inflasi, skenario Bank of England akan menaikkan tingkat bunga pada bulan yang akan datang masih merupakan skenario yang paling mungkin terjadi.
Turunnya inflasi dan tingginya pendapatan diperkirakan juga tidak akan mendorong naik penjualan eceran bulan Maret yang akan dilaporkan besok. Perkiraan median dari survei Bloomberg juga menunjukkan penurunan di dalam penjualan eceran.
Poundsterling yang menjadi mata uang dengan performance yang paling baik belakangan ini, telah mencapai level tertingginya mendekati $1.44 sejak hari referendum. Pada hari referendum GBP/USD diperdagangkan pada $1.50. Pada sesi pagi Poundsterling telah tergelincir 0,31 persen menjadi $1,429. Dengan keluarnya laporan melemahnya inflasi Inggris, Poundsterling sempat turun sesaat sebanyak 70 pips. Saat ini GBP/USD diperdagangkan pada $1.422.
Melihat pada kombinasi dari turunnya inflasi dan ketatnya pasar tenaga kerja, Bank of England akan memilih kenaikan tingkat suku bunga yang sangat hati-hati untuk mengendalikan ketatnya pasar tenaga kerja. Secara jangka panjang outlook dari tingkat bunga Inggris diperkirakan akan menarik GBP/USD naik lebih tinggi.
Ricky Ferlianto/VBN/Head of III, Vibiz Consulting Group
Editor: Asido