(Vibiznews – Commodity) – Perdagangan kopi Arabika yang diperdagangkan di bursa komoditas ICE New York pada akhir perdagangan hari Kamis (31/01) kembali melemah masuki hari ketiga berturut menuju posisi terburuk dalam 1-1/2 pekan yang dibatasi oleh penguatan Real Brasil. Demikian untuk perdagangan kopi Robusta retreat dari posisi rebound perdagangan sebelumnya.
Baik harga kopi Arabikan dan juga Robusta, pergerakan harga lebih rendah mendapat sentimen dari prospek hujan menguntungkan di daerah penanaman kopi Brasil dan juga Vietnam. Namun kerugian pada harga kopi arabika dibatasi oleh penguatan Real Brasil yang naik ke level tertinggi 2 minggu terhadap dolar, yang menghambat ekspor dari produsen kopi Brasil.
Harga kopi Arabika sebelumnya di awal pekan jatuh ke level terendah 2 minggu setelah Somar Meteorologia Kembali turunnya harga kopi Arabika di New York masih menerima sentimen perdagangan sebelumnya yaitu laporan curah hujan di Brasil. Somar Meteorologia yang memperkirakan hujan sebanyak 50 mm minggu ini di Minas Gerais, wilayah penghasil kopi terbesar di Brasil. Penurunan harga kopi tidak parah karena ditahan oleh sentimen kuatnya Real Brasil.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun 0,50 atau 0,19% dari posisi perdagangan sebelumnya pada posisi $102,10 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun 10 atau 0,65% pada posisi $ 1528 per ton.
Sentimen buruk lainnya bagi harga kopi di New York adalah laporan Rabobank pada hari Selasa menaikkan perkiraan ekspor kopi arabika Brazil 2018/19 menjadi 44 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 41 juta kantong, dan Cecafe melaporkan Brazil Desember ekspor kopi hijau melonjak 27% y/y menjadi 3,36 juta kantong, tertinggi pernah untuk bulan Desember.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga akhir sesi Amerika esok hari, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika dapat naik lagi oleh proyeksi rally mata uang Real dan pelemahan dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang