(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Jumat (29/03) menguat terus hingga naik ke posisi tertinggi 1-bulan baru. Demikian juga untuk harga kakao di bursa ICE London rally ke posisi tertinggi 1 bulan
Harga kakao telah diuntungkan minggu ini dari pergerakan teknikal dan aksi bargain hunting lanjutan meskipun fundamental umumnya tetap bearish. Pusat Prediksi Iklim AS melaporkan terjadi hujan di atas rata-rata di sebagian besar Pantai Gading dan Ghana selatan selama 17-23 Maret yang berpotensi banjir.
Lemahnya fundamental kakao juga datang dari laporan petani Pantai Gading mengirim 1.624 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober – 24 Maret meningkat 12.0% dari waktu yang sama tahun lalu. Selain itu, Dewan Kakao Ghana pada hari Rabu mengatakan bahwa pembelian kakao dari petani Ghana (produsen kakao terbesar kedua di dunia) untuk 22 minggu pertama panen (5 Oktober hingga 7 Maret) naik 5,6% y/y menjadi 678.151 MT.
Selain itu pasokan kakao saat ini berlimpah karena stok kakao yang disimpan di gudang dan dipantau ICE berada di 4,217 juta kantong pada hari Rabu, hanya 1,2% di bawah tertinggi Senin lalu 5-3/4 bulan di 4,269 juta kantong.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York ditutup naik 9 poin atau 0,40 persen pada posisi $2257 per ton. Untuk harga kakao berjangka kontrak bulan Maret bursa London ditutup naik 19 poin atau 1,12% berada pada posisi 1710 pound per ton.
Untuk kenaikan harga kakao di ICE London juga mendapat sentimen positif dari anjloknya kurs poundsterling terhadap dolar AS yang menjadi denominasi kakao di bursa komoditi Inggris tersebut.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga kakao di ICE New York berpotensi naik kembali oleh masih lemahnya proyeksi pergerakan poundstelring terhadap dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang