(Vibiznews – Commodity) – Kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa ICE New York dan berakhir pada hari Selasa (23/04) kembali dijual murah selama 2 hari berturut. Namun untuk kakao berjangka di bursa ICE London tidak diperdagangkan karena libur paskah.
Harga kakao di ICE New York bergerak lebih rendah karena carry-over negatif dari data Kamis lalu dari Dewan Kakao Ghana yang menunjukkan pembelian kakao dari petani Ghana (produsen kakao terbesar kedua di dunia) selama 26 minggu pertama panen (5 Oktober hingga 4 April) naik 6,2% y/y menjadi 698.553 MT.
Demikian juga Pantai Gading, produsen kakao terbesar di dunia, melaporkan Senin lalu bahwa petani Pantai Gading mengirim 1,76 MMT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober-14 April, naik 15,8% dari waktu yang sama tahun lalu.
Sentimen negatif lain untuk kakao adalah curah hujan yang cukup di Afrika Barat yang menguntungkan tanaman kakao di Pantai Gading dan Ghana setelah citra satelit dari Pusat Prediksi Iklim A.S. menunjukkan curah hujan normal hingga di atas normal di Afrika Barat selama 7-13 April.
Pasokan saat ini kuat karena stok kakao yang disimpan di gudang yang dipantau ICE naik ke level tertinggi 7 bulan di 4,327 juta kantong pada 1 April. Sehingga Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Juli di ICE New York ditutup turun 30 poin atau 1,26 persen pada posisi $2342 per ton.
Namun masih terdapat sentimen positif untuk harga kakao dari permintaan global yang kuat., dimana Asosiasi Pengusaha Amerika Utara Kamis lalu melaporkan bahwa penggiling kakao Q1 Amerika Utara naik + 2,0% y/y menjadi 121.129 MT, lebih kuat dari ekspektasi tidak berubah.
Asosiasi Kakao Asia melaporkan hari Rabu lalu bahwa penggiling kakao Asia Q1 melonjak 9,5% y/y menjadi 208.388 MT, jauh di atas konsensus kenaikan 4% y/y dan peningkatan Q1 terbesar sejak data dimulai pada 2011. Eropa Cocoa Association melaporkan Selasa lalu bahwa penggiling kakao Q1 Eropa naik 3,3% y/y menjadi 370.359 MT, lebih kuat dari konsensus kenaikan 1,8% y/y.
Karenanya analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga kakao di ICE New York berpotensi rebound setelah 2 hari berturut melemah menerima sentimen positif untuk permintaan global yang meningkat.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Editor: Asido Situmorang