(Vibiznews-Forex) Bukan saja Uni Eropa dan Irlandia tidak menolak proposal Brexit dari Perdana Menteri Inggris, laporan mengenai bertambahnya dukungan bagi rencana Perdana Menteri Johnson di Inggris dan bertambahnya tuduhan terhadap Presiden Amerika Serikat juga membantu pasangan matauang GBP/USD tetap positip disekitar 1.2330 selama awal perdagangan sesi Asia hari Jumat pagi.
Setelah diterimanya proposal final PM Inggris Boris Johnson mengenai Brexit oleh Uni Eropa, para pemimpin regional juga tampaknya tidak kecewa dan mengatakan bahwa itu bisa dijadikan dasar untuk diskusi lebih lanjut mengenai “backstop” Irlandia. Demikian juga, rekan Irlandia tidak juga menolak rencana dari Boris Johnson meskipun curiga apakah akan bisa berhasil.
Disamping optimisme mengenai Brexit, pelemahan dolar AS secara keseluruhan yang didasarkan akan ketakutan akan resesi dan pesimisme disekitar “impeachment” Presiden Donald Trump, juga mendukung Cable untuk mengabaikan angka Purchasing Manager Index (PMI) Jasa yang buruk.
Meskipun demikian, komentar belakangan ini dari wakil kepala Federal Reserve Richard Clarida bergabung dengan pembicara Fed lainnya menunjukkan tidak ada petunjuk yang jelas mengenai pergerakan bank sentral AS berikutnya. Perlu dicatat, berita-berita belakangan ini dari Washington Post dan Wall Street Journal bisa menambah tekanan terhadap Presiden Amerika Serikat. Washington Post menyoroti masalah keluhan perpajakan dari Internal Revenue Service (IRS) sementara Wall Street Journal membawa berita bahwa Presiden AS Trump memerintahkan penggeseran duta besar atas Ukraine Marie Yovanovitch.
Kenaikan lebih lanjut dari pasangan matauang ini akan berhadapan dengan “resistance” awal di 1.2380 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2410 dan 1.2500. Sedangkan apabila berbalik turun, akan berhadapan dengan “support” awal di 1.2250 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2186 dan kemudian 1.2088.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido