(Vibiznews-Forex) Parlemen Inggris telah menolak jadwal waktu dari Perdana Menteri Johnson, menaikkan kemungkinan pemilihan ulang di Kerajaan Inggris. Perdagangan akan bervolatilitas menjelang lebih banyak penjelasan pada saat drama terus berlangsung.
Pasangan matauang GBP/USD terjun ke zona harga 1.2860 setelah parlemen Inggris mengambil suara lebih menyukai “withdrawal agreement bill”, dan menolak jadwal waktu yang diusulkan oleh Perdana Menteri Johnson yang mau memaksa anggota parlemen untuk meloloskan legislasi dalam waktu hanya tiga hari kedepan. Segera setelah pemungutan suara, Perdana Menteri Johnson berkata bahwa hal itu akan menarik Inggris dari Uni Eropa pada tanggal 31 Oktober, tanpa menyebutkan mengenai pemilihan suara yang akan datang.
Jurubicara dari Perdana Menteri Inggris kemudian mengatakan bahwa langkah Johnson berikutnya adalah berbicara dengan para pemimpin Uni Eropa dan meminta mereka untuk tidak memperpanjang tenggat waktu tanggal 31 Oktober, walaupun memberi tanda akan keterbukaannya terhadap perpanjangan yang singkat. Persoalan Brexit yang tidak pernah selesai terus berlanjut, dengan lebih banyak diskusi di parlemen yang diskedulkan untuk hari Rabu.
GBP/USD diperdagangkan dekat kerendahan harian, walaupun kecenderungan “bearish” masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut, tapi indikator tehnikal telah menunjukkan pembalikan turun yang tajam. Penurunan lebih lanjut akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2839 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2780 dan kemudian 1.2640. Sedangkan pergerakan sebaliknya akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.2910 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2950 dan kemudian 1.2990.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
