Preview: Durable Goods Order AS Bulan September

924

(Vibiznews-Forex) Biro sensus AS akan mengeluarkan data Order Durable Goods pada malam hari ini.

Durable goods adalah barang-barang tahan lama di dunia ritel. Produk “durable goods” direncanakan bertahan tiga tahun lebih dalam penggunaan yang normal. Mereka berbeda dengan barang-barang konsumsi seperti kursi, mesin kopi, alat cukur. Mereka adalah investasi bisnis seperti mesin-mesin pabrik, pesawat komersial, tank-tank pemerintah. Semakin bertambah lama semakin disukai oleh para pebisnis.

Durable goods AS pada bulan September diperkirakan akan turun 0.8% setelah kenaikan 0.2% pada bulan Agustus. Order diluar transport diproyeksikan turun 0.2% setelah naik 0.5% pada bulan Agustus. Non-defense capital goods diluar pesawat dan sparepartnya, yang dianggap sebagai investasi bisnis, diperkirakan turun 0.2% setelah penurunan yang direvisi pada bulan Agustus  0.4%, awalnya -0.2%. Order diluar pertahanan akan meningkat 1.9% pada bulan September setelah penurunan 0.6% pada bulan sebelumnya. Secara keseluruhan, “durable goods” AS pada bulan September diperkirakan jatuh setelah kenaikan sedikit pada bulan Agustus.

Investasi bisnis diperkirakan jatuh untuk bulan kedua berturut-turut. Jatuhnya belanja bisnis terus menahan permintaan untuk “durable goods”. Belanja bisnis sebagian besar membeku oleh karena pertikaian perdagangan dengan Cina dan terlalu cepat untuk persetujuan awal pembicaraan perdagangan AS-Cina pada bulan ini untuk memberikan dampak.

Setiap perubahan substansial di dalam sikap bisnis akan menunggu sampai kesepakatan formal di tanda tangani dan jika hal ini terjadi pada bulan November, investasi yang baru juga akan ditunda sampai tahun depan.

Order durable goods diperkirakan akan memberikan dampak yang minimal terhadap penundaan pemangkasan tingkat suku bunga pada tanggal 30, dimana sekarang ini perkiraan mencapai 94.6% di pasar berjangka. Bahkan suatu angka yang sangat kuat di dalam “order durable goods” yang menunjukkan ekonomi AS yang jauh lebih kuat kedepannya tidak akan menggoyang FOMC.

Kelemahan dolar AS belakangan ini merupakan fungsi dari penurunan di dalam keengganan terhadap resiko global dengan dua sumber utama, perang dagang AS-Cina dan keluarnya Inggris dari Uni Eropa, telah membuat kondisi menjadi tenang. Terlebih lagi dolar AS akan sangat dipengaruhi oleh pernyataan dari Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengenai arah kebijakan yang akan datang.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here