(Vibinews-Forex) Pasangan matauang GBP/USD berada pada level tinggi mingguan yang baru di area 1.2880, dengan minat spekulatif bergerak dari dolar AS, meskipun data-data ekonomi yang keluar dari Inggris buruk.
Poundsterling mendapatkan dorongan dari Boris. Tiga polling opini yang terbaru menjelang pemilihan pada tanggal 12 Desember menunjukkan Perdana Menteri dari partai Konservatif Boris Johnson memimpin dengan dua digit, antara 12-14 poin.
Para investor lebih memilih kepastian dari kesepakatan Brexit Johnson – walaupun disertai dengan kerusakan ekonomi yang besar – daripada ketidakpastian yang dihasilkan dari parlemen yang menggantung. Terlebih lagi pasar takut akan kebijakan garis keras kiri dari pemimpin partai Buruh Jeremy Corbyn dan lebih memilih Perdana Menteri yang bersahabat dengan pasar.
Dengan masih ada waktu empat minggu sampai tanggal pemilihan 12 Desember, polling opini kemungkinan memiliki pengaruh yang lebih besar atas pergerakan Poundsterling sementara data ekonomi berkurang kepentingannya.
Penjualan ritel Inggris untuk bulan Oktober turun 0.1% – lebih buruk daripada yang diperkirakan kenaikan sebesar 0.2%. Publikasi ini adalah yang terakhir dari empat rilis data ekonomi kelas atas dan melengkapi pukulan yang merugikan. Pertumbuhan GDP kurang daripada yang diperkirakan dengan angka 0.3% secara kuartalan, pertumbuhan upah menurun menjadi 0.3% setahun dan inflasi tahunan turun ke 1.5% – angka paling lambat dalam tiga tahun.
Dari Amerika Serikat, para trader sedang mencoba menggambarkan kondisi percakapan perdagangan AS-Cina dan kelihatannya skeptikal mengenai terus berlangsungnya optimisme dari Presiden AS Donald Trump. Laporan-laporan menunjukkan bahwa AS berselisih bukan saja mengenai penghapusan tarif melainkan juga mengenai besaran dari pembelian agricultural AS oleh Cina.
Momentum dari GBP/USD masih tetap naik. “Resistance” terdekat berada pada 1.2900 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2950 dan kemudian 1.2980. Sedangkan “support” terdekat berada pada 1.2820 yang apabila berhasil ditembus akan lanjut ke 1.2760 dan kemudian 1.2655.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
