(Vibiznews-Forex) Poundsterling menjadi matauang terlemah di pasar forex ditengah keprihatinan terus menerus akan Brexit yang keras. Kenaikan inflasi Inggris gagal untuk memberikan dukungan.
Terpisah dari faktor domestik akan keprihatinan Brexit yang keras, minat beli dolar AS yang mendominasi berkoloborasi membuat kejatuhan pasangan matauang GBP/USD lebih lanjut. Pada saat eforia dari persetujuan perdagangan AS-Cina memudar, sentimen berhati-hati yang menguasai pasar memberikan dukungan terhadap dolar AS yang dipandang sebagai berstatus “safe-haven”.
USD kemudian masih diuntungkan oleh keluarnya data produksi industri dan pasar perumahan AS yang bagus dan juga oleh komentar yang “hawkish” dari Presiden Fed cabang Dallas Robert Kaplan yang mengulangi bahwa tingkat bunga akan tetap dipertahankan tidak berubah kecuali ada perubahan yang drastrasticalam outlook ekonomi AS.
“Support” terdekat berada pada 1.3050 yang apabila berhasil dilewati akan berhadapan dengan batas psikologis di 1.3000 sebelum akhirnya turun ke 1.2950. Sedangkan “resistance” yang terdekat berada pada 1.3165 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3200 dan kemudian 1.3245.
