(Vibiznews-Forex) EUR/USD jatuh ke bawah 1.07, ke level terendah sejak tahun 2017. Permintaan akan dolar AS tetap tinggi sementara euro masih berjuang setelah ECB mengumumkan program Quantitative Easing yang baru senilai €750 miliar.
Pada akhir hari Rabu ECB mengumumkan suatu program penyelamatan darurat senilai €750 miliar yang diberi nama,”pandemic emergency purchase support” (PEPP). Ini merupakan program untuk membeli saham-saham sektor swasta dan publik. Ada juga pembicaraan mengenai Jerman sedang merencanakan paket darurat senilai €40 miliar untuk mendukung usaha kecil dan pribadi. Semua keputusan dan rencana ini memberikan kepada pasangan matauang EUR/USD dukungan sementara dan mendorong naik ke 1.0981. Namun, permintaan untuk dolar AS tetap tinggi, sehingga akhirnya pasangan matauang EUR/USD turun kembali ke 1.0660.
Jerman merilis perkiraan preliminary dari IFO Business Climate bulan Maret yang jatuh ke 87.7 dari sebelumnya 96. Sebaliknya Amerika Serikat, mempublikasikan Initial Jobless Claims untuk periode seminggu yang berakhir pada tanggal 13 Maret, dimana angkanya lompat ke 281.000, jauh lebih buruk daripada yang diperkirakan sebesar 221.000. Philadelphia Fed Manufacturing Survey juga meleset dari yang diperkirakan, turun menjadi – 12.7 dari sebelumnya 36.7.
Gambaran tehnikal jangka pendek masih tetap “bearish” dengan “support” terdekat menanti di 1.0559 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0460 dan kemudian 1.0166. Sedangkan apabila berhasil berbalik naik, akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.0735 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.0800 dan kemudian 1.0880.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
