Rekomendasi Forex GBPUSD 20 -24 April 2020: Bearish dalam Polling Berlawanan dengan Bullish secara Tehnikal

683

(Vibiznews-Forex) Poundsterling/Dolar menyentuh ketinggiannya dalam satu bulan ditengah Perdana Menteri Inggris Boris Johnson sudah diijinkan keluar dari rumah sakit dan melemahnya dolar AS. Setelah mengalami keadaan antara hidup dan mati di ICU, PM Inggris diijinkan pulang dan beristirahat di rumah kementeriannya dan mulai menyiapkan diri untuk kembali bekerja. Berita yang bagus ini mendorong naik poundsterling. Namun sementara PM Borish Johnson sedang dalam pemulihannya, situasi coronavirus di Inggris pada minggu lalu masih tetap mengkuatirkan. Pemerintah terus dikritik karena gagal mengadakan testing khususnya jika dibandingkan dengan yang dilakukan oleh Jerman.

Office of Budget Responsibility telah mempublikasikan skenario dimana GDP Inggris akan turun sebanyak 35% pada kuartal kedua dan turun sebanyak 13% setahun 2020. International Monetery Fund juga merilis perkiraan yang suram dengan mengatakan ekonomi dunia akan menyusut menjadi -3% pada tahun 2020. Semua menyebabkan level ketidakpastian menjadi tetap tinggi.

Di Amerika Serikat, coronavirus terus menyebar meskipun dengan kecepatan yang mulai melambat. Gubernur New York Andrew Cuomo baru pertama kalinya berani berkata positip dengan mengatakan bahwa kecepatan penularan telah melambat dan kurva telah terlihat mendatar dalam beberapa hari.  Donald Trump sudah memberikan tahapan pembukaan ekonomi AS yang diserahkan pelaksanaanya kepada masing-masing Gubernur negara bagian sesuai dengan situasi kondisi negaranya masing-masing.

Statistik dari Covid-19 akan diperhatikan dengan seksama sejauh mana kurvanya mendatar dan turun. Data kesehatan akan menjadi dasar keputusan mengenai pelonggaran restriksi atau perpanjangan “lockdown” pada awal Mei. Semakin lama “lockdown” berarti semakin besar kerusakan ekonomi.

Kalender ekonomi di Inggris dimulai dengan laporan pekerjaan. Klaim pengangguran untuk bulan Maret menjadi perhatian. Sementara angkanya masih volatil, sudah bisa mulai merefleksikan bagaimana coronavirus memukul pasar tenaga kerja.

Bank of England terus mengikuti perkembangan sehubungan dengan coronavirus dan mengabaikan inflasi. Bahkan apabila inflasi melompat tiba-tiba, BOE akan  tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah di level dasar. Data penjualan ritel pada hari Kamis akan menunjukkan kejatuhan yang signifikan kecuali dari supermarket. Markit indeks PMI untuk bulan April kemungkinan akan menunjukkan prospek yang buruk khususnya disektor jasa.

Di Amerika Serikat angka-angka coronavirus kemungkinan akan menunjukkan perbaikan, namun kecepatannya masih tetap lambat. Apakah ini cukup membenarkan pelonggaran restriksi dan membuka ekonomi kembali? Para pejabat kesehatan kemungkinan akan mendesak untuk memperpanjang penutupan sementara Trump meminta untuk kembali ke normal, meskipun keputusannya diserahkan kepada Gubernur negara bagian masing-masing yang memiliki otoritas dan yang akan menyeimbangkan antara dampak ekonomi dengan keselamatan nyawa.

Sementara hasil polling memprediksi penurunan, momentum tehnikal menunjukkan kenaikan dengan “resistance” terdekat berada pada 1.2645 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2730 dan kemudian 1.2850. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat pada 1.2400 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2250 dan kemudian 1.2165.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here