Rekomendasi Forex EUR/USD 29 Juni – 3 Juli 2020: Keprihatinan Coronavirus Mengatasi Bagusnya Data Ekonomi.

2727

(Vibiznews – Forex) Pasangan EUR/USD mengakhiri minggu lalu di level sekitar 1.1200.

Minggu lalu, indeks saham Eropa berhasil bangkit sedikit karena berita yang melaporkan bahwa ECB telah memperkenalkan fasilitas repo yang baru untuk bank sentral diluar Uni Eropa yang berarti bisa memenuhi kebutuhan likuiditas dalam krisis yang berkelanjutan.

Di AS, pasar saham terangkat sebagian karena perdagangan semalam setelah “tweet” dari Presiden Trump yang mengatakan bahwa kesepakatan perdagangan fase kesatu AS – Cina masih berjalan dengan baik, hal ini membantu EUR/USD naik mencapai ketinggian mingguan di 1.1348.

Namun, kenaikan saham tidak berlangsung lama karena indeks saham AS segera berada pada tekanan jual, dengan ketakutan memuncak setelah AS melaporkan angka kasus terbaru coronavirus yang terbesar dalam satu hari. Hal ini memicu keprihatinan terhadap kesehatan ekonomi AS. Semakin lama pandemik diluar kontrol, semakin lama ekonomi bisa kembali. Hal ini memicu pembelian terhadap dolar AS yang safe-haven.

AS dilaporkan mentargetkan tarif baru terhadap impor dari Uni Eropa senilai $3.1 miliar yang menambah tekanan terhadap EUR/USD.

Sementara dari Jerman, data makro ekonomi yang keluar adalah indeks sentimen bisnis Ifo bulan Juni, yang naik mencapai rekor di 86.2 dari sebelumnya di bulan Mei 79.7. Ini adalah sepotong data terbaru yang menunjukkan bahwa ekonomi negara utama dunia pulih dengan lebih cepat daripada yang kebanyakan ekonomi perkirakan.

Angka-angka makro ekonomi AS cukup memberikan semangat, dengan Order “Durable Goods” muncul di 15.8% untuk bulan Mei, yang jauh lebih bagus daripada yang diantisipasikan, sementara GDP kuartal pertama dikonfirmasi di – 5.0%. Klaim pengangguran AS untuk minggu yang berakhir pada tanggal 19 Juni muncul diatas dari yang diperkirakan di 1.48 juta, namun klaim pengangguran AS yang berkelanjutan membaik ke bawah 20 juta di 19.552.000.

Minggu ini, Uni Eropa dan Jerman akan mempublikasikan perkiraan pendahuluan dari inflasi mereka bulan Juni, sementara Jerman akan mengeluarkan data penjualan ritel bulan Mei. Sementara dari Amerika Serikat, Consumer Confidence untuk bulan Juni kemungkinan menunjukkan penurunan atau tidak ada pemulihan yang signifikan. Naiknya kasus Covid-19 kemungkinan sudah menakutkan orang untuk keluar rumah dan hal ini bisa terefleksi di dalam survey. Angka employment dari ADP untuk bulan Juni kemungkinan menunjukkan kenaikan jutaan pekerjaan karena kenaikan pekerjaan di pemerintahan pada bulan lalu belum sempat dilaporkan dan akan dimasukkan dalam laporan bulan ini. ISM Manufacturing PMI juga diperkirakan akan bergerak maju, meskipun masih dibawah angka 50. Risalah pertemuan dari the Fed kemungkinan akan merefleksikan kekuatiran dari the Fed yang bisa mengambil langkah-langkah stimulus tambahan. Non-Farm Payrolls akan dikeluarkan pada hari Kamis karena pada hari Jumat AS akan merayakan hari kemerdekaannya. Setelah kenaikan sekitar 2,5 juta pekerjaan pada bulan Mei, diperkirakan pada bulan Juni akan naik beberapa juta lagi. Tingkat pengangguran diperkirakan akan turun lagi meskipun masih diatas 10%.

Selain itu, perkembangan coronavirus, baik pasien rumah sakit maupun angka kematian adalah hal yang kritikal bagi respon gubernur dan bagi sentimen pasar. Perkembangan yang memburuk akan membebani pasar saham dan mendorong dolar AS naik.

Grafik harian mengarah turun sementara indikator tehnikal berada pada posisi netral. Kekuatan “bearish” terus bertambah dengan “support” terdekat menunggu di 1.1196 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1174 dan kemudian 1.1129. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.1270 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.1350 dan kemudian 1.1422.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here