Rekomendasi Forex GBP/USD 21 – 25 September 2020: Nasib Sterling Tergantung Brexit

1653

(Vibiznews – Forex) Minggu lalu, GBP/USD yang sempat tertekan karena pernyataan BOE mengenai tingkat bunga negatip berhasil naik kembali ke posisi sebelumnya di 1.2988, karena berita positip dari Brexit dimana Presiden Komisi Eropa mengatakan kesepakatan masih bisa tercapai dan PM Boris Johnson setuju untuk berkompromi mengenai undang-undang Brexit yang kontroversial. Namun kenaikan pasangan matauang ini tidak berlangsung terus karena keputusan Federal Reserve AS yang mendorong dolar AS naik. Federal Reserve AS memberikan signal akan tetap mempertahankan tingkat bunga tidak berubah sampai tahun 2023 namun juga tidak memberikan dukungan segera yang nyata meskipun membawa pesan keprihatinan dan ketidakpastian yang membebani pasar. The Fed memproyeksikan kontraksi ekonomi AS pada tahun 2020 mengecil namun juga memproyeksikan pemulihan ekonomi tahun 2021 yang lebih dangkal. Powell kelihatannya melemparkan bola untuk stimulus fiskal yang baru kepada Kongres AS. Sebagai akibatnya saham jatuh dan USD naik.

Sementara dari risalah pertemuan kebijakan moneternya, BoE dikatakan sedang mengetes keefektifan dari tingkat bunga yang negatip dan implementasi dari pergerakan ini. Sterling segera jatuh karena berita ini. Klaim pengangguran hanya naik sebanyak 73.700 kurang daripada yang diperkirakan, namun semua ini karena masih berjalannya skema cuti.

Minggu depan Sterling semakin sensitif dengan Brexit. Parlemen Inggris bersiap untuk menyetujui Internal Market Bill dan pasar akan fokus terhadap respon dari Uni Eropa. Jika pembicaraan gagal, poundsterling akan tumbang, sementara setiap usaha untuk mencapai kompromi akan mendorong naik Sterling.

Dari Inggris, Gubernur BoE Andrew Bailey akan berbicara di dalam dengar pendapat di Westminter. Pasar akan mencermati seberapa ingin BoE menerapkan tingkat bunga yang negatif.

Rishi Sunak, Menteri Keuangan Inggris, masih harus mengumumkan apakah ada pengganti dari skema cuti yang akan berakhir bulan depan. Pasar mengkuatirkan PHK masal. Kemungkinan akan diberlakukan pengurangan jumlah secara bertahap dari skema cuti, namun tanpa ada perinciannya, Sterling bisa terpukul turun.

Markit PMI pendahuluan untuk bulan September diperkirakan akan menunjukkan pemulihan yang berkelanjutan dengan angka baik untuk sektor jasa maupun manufaktur berada di atas 50. Setiap penurunan dari 50 akan membuat Poundsterling turun. 

Dari AS, the Fed telah mengumumkan keputusannya yang terakhir sebelum tanggal pemilihan presiden tiba. Namun Powell masih bisa menggerakkan pasar melalui penampilannya di depan publik. Jika dia memberikan tanda mengenai perluasan program pembelian obligasi, hal ini bisa mendorong pasar dan membebani dolar AS, sementara apabila hanya terus mendorong Kongres untuk mencapai kesepakatan mengenai stimulus fiskal yang baru akan membebani saham dan mendorong dolar AS yang safe-haven naik. Semakin besar jumlah yang disepakati dan semakin cepat terjadinya kesepakatan semakin baik bagi saham dan bagi GBP/USD.

Pertempuran politik dalam pilpres semakin besar dengan Donald Trump semakin naik ratingnya.

Pasar mengkuatirkan pengumuman kemenangan akan dipermasalahkan oleh kedua belah pihak sehingga terjadi krisis konstitusional yang akan memukul bisnis dan “consumer confidence” secara signifikan. Debat pertama akan berlangsung pada tanggal 29 September. Meningkatnya kekuatiran pasar mendekati hari perdebatan akan membebani pasar dan mendorong dolar AS naik.

Dari data makro ekonomi trader menunggu angka order “durable goods” untuk bulan Agustus, apakah tidak turunnya bantuan pemerintah membebani investasi? Klaim pengangguran juga diperhatikan pasar apalagi keluarnya pada minggu dimana survey NFP berlangsung.

Momentum tehnikal yang turun berhadapan dengan hasil polling yang naik. “Support” terdekat menunggu di  1.2805 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2765 dan kemudian 1.2700. Sedangkan “resistance” terdekat menunggu di 1.3000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3060 dan kemudian 1.3170.

Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner  Vibiz Consulting

Editor: Asido

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here