(Vibiznews – Forex) GBP/USD diperdagangkan turun dari ketinggiannya di 1.30 ke 1.2987 ditengah harapan bahwa pembicaraan Brexit akan bisa diselesaikan dan bahwa Inggris akan meredam Internal Markets Bill yang kontroversial. Namun, kenaikan poundsterling dibebani oleh meningkatnya kasus coronavirus di Inggris dan penurunan kredit dari Moody.
Presiden Perancis Macron memperingati PM Inggris Johnson untuk menyiapkan Brexit tanpa kesepakatan kecuali Inggris mau menurunkan hak-hak perikanannya. Sementara PM Johson mengulangi bahwa dia memilih Brexit tanpa kesepakatan kecuali ada perubahan yang fundamental dalam pendekatan yang dipakai oleh Uni Eropa. Namun kemudian Johnson memberikan klarifikasi bahwa dia tidak sepenuhnya akan pergi dari negosiasi. Hal yang terakhir ini membuat poundsterling mendapatkan perpanjangan dukungan sehingga mengalami “rebound” lebih dari 50 pips dari kerendahan tujuh hari. Kenaikan poundsterling berlanjut selama perdagangan sesi Asia hari Senin dengan fokus bergeser ke pertemuan antara kepala negosiasi Uni Eropa Michel Barnier dengan rekan rundingnya David Frost dari Inggris.
Menurut laporan media, jubir Johnson mengatakan bahwa pembicaraan dengan Uni Eropa telah selesai dan Barnier hanya akan datang ke London apabila dia telah siap. Berita-berita mengenai Brexit akan terus memainkan peranan kunci di dalam menggerakkan sentimen Poundsterling.
Kenaikan lebih lanjut akan berhadapan dengan “resistance” terdekat di 1.3000 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3065 dan kemudian 1.3100. Sedangkan penurunannya akan berhadapan dengan “support” terdekat di 1.2960 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2900 dan kemudian 1.2860.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
