(Vibiznews – Forex) EUR/USD kembali pulih ke arah 1.22 ditengah melemahnya dolar AS. Presiden Trump kelihatannya menolak sebagian dari undang – undang stimulus, karena tidak membantu mereka yang terdampak Covid – 19 dalam jumlah yang selayaknya.
EUR/USD sempat mengalami penurunan intraday pada hari Selasa setelah sebelumnya sempat naik ke atas 1.22, karena naiknya permintaan terhadap dolar AS dengan kuat. Sentimen pasar tetap rentan ditengah penemuan varian baru dari virus corona yang cepat menular dan pengenaan lockdown yang ketat serta restriksi berpergian di Inggris. Hal ini ditambah lagi dengan ketidak pastian yang terus menerus mengenai Brexit, memaksa para investor untuk mengambil langkah aman ke assets safe-haven khususnya ke dolar AS.
Dolar AS kemudian juga didukung naik lagi oleh angka GDP final AS, yang menunjukkan bahwa ekonomi AS berkembang sebesar 33.4% per tahun selama kuartal ketiga dibandingkan dengan yang diperkirakan sebesar 33.1%.
Sementara, Conference Board’s US Consumer Confidence Index AS untuk bulan berjalan turun ke level 88.6 yang merupakan kerendahan selama empat bulan karena meningkatnya kekuatiran akan kasus Covid – 19 yang terus meningkat. Sebelumnya Jerman mempublikasikan GFK Consumer Climate Index yang turun sedikit ke – 7.3 untuk bulan Januari dari sebelumnya – 6.8 di bulan Desember. Angka ini masih lebih baik daripada yang diperkirakan sebesar – 9.5.
Dolar AS berbalik turun pada awal perdagangan sesi Amerika Serikat mengabaikan ketidakpastian akan stimulus. Hal ini mendorong EUR/USD naik dengan “resistance” terdekat menunggu di 1.22 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.2255 dan kemudian 1.2280. Sementara “support” terdekat menunggu di 1.2130 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.21 dan kemudian 1.20.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido
