(Vibiznews – Forex) GBP/USD naik ke 1.3966 dengan melemahnya dollar AS yang safe-haven karena turunnya yields AS dan disetujuinya undang-undang stimulus AS yang baru. Persengketaan antara Uni Eropa dengan Inggris atas ekspor vaksin saat ini diabaikan oleh pasar.
Pergerakan GBP/USD hampir sepenuhnya dipicu oleh yields obligasi AS. Lelang treasuries 10 tahun AS berakhir dengan ketenangan pada hari Rabu kemarin, menyebabkan dollar AS turun dari ketinggiannya dan poundsterling mengalami kenaikan.
Apakah sentimen pasar yang positip ini akan terus berlanjut? Setelah lelang obligasi 10 tahun yang berhasil, sekarang Amerika Serikat menjual obligasi 30 tahun yang kemungkinan sudah melemah permintaannya sehingga dapat menaikkan imbal hasilnya. Kenaikan imbal hasil obligasi AS ini akan bisa mendorong dollar AS kembali naik.
Dorongan naik terhadap dollar AS kemungkinan bisa datang dari Gedung Putih dimana paket kelegaan Covid – 19 yang telah disetujui oleh Kongres senilai $1.9 triliun akan segera ditandatangani. Selain itu, Gedung Putih dilaporkan sedang mempelajari undang – undang infrastruktur senilai $2.5 triliun yang kemungkinan akan mendapatkan dukungan dari Republikan.
Tambahan berita – berita mengenai belanja lebih jauh, akan bisa mendorong yields dan dollar AS naik lebih tinggi.
Dari Inggris, meskipun Uni Eropa dan Inggris bersengketa mengenai ekspor vaksin, namun tidak berpengaruh terhadap matauang. Kampanye vaksin Inggris terus berlangsung dengan kecepatan yang penuh, menaikkan harapan akan lebih cepat kembalinya ke normal, meskipun berita ini bukan baru.
Secara keseluruhan, pergerakan selanjutnya tergantung pada dollar AS yang bisa sewaktu – waktu merubah arah sekali lagi.
“Support” terdekat menunggu di 1.3925 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.3850 dan kemudian 1.3830. “Resistance” terdekat menunggu di 1.4015 yang apabila berhasil dilewati akan lanjut ke 1.4050 dan kemudian 1.4075.
Ricky Ferlianto/VBN/Managing Partner Vibiz Consulting
Editor: Asido